Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pengalamanku Positif hingga Negatif Covid-19

8 Agustus 2021   01:08 Diperbarui: 9 Agustus 2021   11:51 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Isolasi Mandiri from iStock

Nah, karena posisi belum vaksin, sehingga gejala yang saya alami pun seperti yang sudah saya sebutkan di atas. Sedangkan ketika terpapar virus ini dan sudah vaksin, setidaknya lebih ringan lagi daripada gejala di atas.

Contoh tentang kisah salah satu rekan kompasianer yang sudah vaksin dan terpapar covid-19 yaitu Meirri Alfianto.

Disitu ia menjelaskan bahwa yang ia alami hanya demam hingga hari ke-3, sakit tenggorokan, dan batuk. Ia juga tidak mengalami Anosmia (hilangnya indra penciuman). Hari ke-4 hingga selesai masa isoman, ia juga mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah merasa sehat.

Sementara saya yang belum vaksin, sakit yang dirasakan walau usia relatif muda tetap berjalan dari hari-1 hingga ke-13. Dan baru merasa bugar di hari ke-14.

Dengan pentingnya vaksin covid-19, saya pun mempunyai harapan agar jadwal promosi untuk vaksinasi ini di tiap daerah lebih transparan. Seperti jadwal vaksinasi kapan dan dimana, lengkap dengan cara mendaftar dan syarat melakukan vaksin tersebut.

Selama ini memang sudah berlangsung, tapi saya rasa masih kurang gencar dalam promosi jadwal vaksinasi. Sehingga orang yang seperti saya saja kesulitan untuk mendapatkan jadwal, apalagi orang awam?

Dan saat ini juga sudah ada website atau aplikasi tertentu mengenai informasi pendaftaran vaksin. Hanya saja kelemahan teknologi sering kali error dan tidak dapat dijalankan sesuai tujuan.

Maka dari itu saya berharap ke depannya, jadwal vaksin di tiap kota/kabupaten lebih gencar disosialisasikan. Karena percuma pemerintah gencar sosialisasi untuk melakukan vaksin, tapi masyarakat masih kebingungan mengenai jadwal vaksin terdekat yang belum jelas di kota/kabupatennya.

Sehingga informasi yang dibagikan pada masyarakat bukan hanya jumlah berapa orang yang positif, berapa orang yang sembuh, berapa orang yang meninggal karena covid-19 ini, melainkan sosialisasi mengenai kejelasan jadwal vaksin Covid-19 lebih digencarkan pada tiap Kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

***

Salam, @Alfira_2808

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun