Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Cara Mengendalikan Mobil Matic di Tanjakan Landai dan Curam

11 Agustus 2021   01:08 Diperbarui: 11 Agustus 2021   22:46 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengendai mobil matic | Sumber: klasika.kompas.id

Terpaksa harus berhenti di jalan raya pada posisi tanjakan, memang kurang menyenangkan. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa padatnya lalu lintas, adanya kecelakaan lalu lintas atau perbaikan jalan raya yang menyebabkan kemacetan tidak dapat dihindari.

Apalagi jika terjebak harus berhenti pada posisi tanjakan yang curam, itu sangat menjengkelkan. Antara menghabiskan kampas rem, juga terkadang pengemudi yang kurang handal dapat meresahkan pengendara lainnya.

Dasarnya, suatu barang yang berat (seperti motor atau mobil) akan berjalan mundur ketika berada pada posisi tanjakan. 

Jika membawa motor dan terpaksa berhenti di tanjakan, pasti akan menekan/menginjak rem. Sebaliknya, jika membawa mobil yang lebih berat daripada motor, malah tidak perlu menekan/menginjak rem.

Ya, itu berlaku jika Anda terjebak harus berhenti di tanjakan curam di jalan raya, yaitu tidak perlu menginjak rem, terlebih untuk Anda yang menggunakan mobil matic. Sementara untuk tanjakan landai, Anda yang menggunakan mobil matic tetap disarankan menginjak rem.

Dari sini mungkin sedikit membuat Anda bingung. Kok bisa mobil matic jika terpaksa berhenti di tanjakan landai harus menginjak rem. Sementara jika terpaksa berhenti di tanjakan curam, malah disarankan melepas rem.

Sebelumnya untuk dipahami, bahwa pada artikel ini saya fokus pada cara mengendalikan mobil matic di tanjakan landai dan curam. Sedangkan cara untuk mengendalikan mobil manual pastinya berbeda dengan matic, disebabkan mobil manual juga menggunakan kopling. Sehingga perlu saya garis bawahi, bahwa yang saya bicarakan di sini adalah mobil matic.

Nah, sekarang mari kita lihat terlebih dahulu ilustrasi tanjakan jalan raya di bawah ini:

Ilustrasi | Dokumentasi pribadi
Ilustrasi | Dokumentasi pribadi

Gambar A, menunjukkan ilustrasi jalan raya yang landai. Biasanya saya sering terjebak berhenti pada tanjakan seperti ini yaitu di traffic light (lampu lalu lintas).

Gambar B, menunjukkan ilustrasi jalan raya yang curam. Biasanya saya sering terjebak berhenti pada tanjakan seperti ini yaitu di dataran tinggi yang jalannya naik dan berliku, seperti puncak atau area pegunungan.

Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa saya juga terjebak di jalan yang tergolong curam seperti di parkiran mal. Contohnya kebetulan masyarakat keluar serentak, seperti mal sudah mau tutup, sehingga parkiran menuju keluar gedung menjadi padat dan terjadi kemacetan atau antrian di pintu keluar.

Apalagi posisi keluar gedung di parkiran tidak selalu menuju ke bawah, terkadang ada juga mal yang mempunyai pintu keluar dari gedung yang malah naik ke atas. Sehingga trik mengendalikan mobil yang tepat ketika mengendarai mobil matic juga saya pelajari agar tidak cepat menghabiskan kampas rem dan mengurangi tenaga pengendara sendiri dalam menginjak rem terus-menerus.

***

Sebelum menuju ke inti artikel, mari berkenalan dengan gigi mobil matic terlebih dahulu.

Gigi Mobil Matic | Dokumentasi Pribadi
Gigi Mobil Matic | Dokumentasi Pribadi

Contoh gigi mobil matic yang dimaksud seperti gambar di atas, yaitu huruf "P" artinya parkir (parking), huruf "R" artinya mundur (reverse), huruf "N" artinya Netral (neutral), huruf "D" artinya maju jalan standar (Drive), huruf "S" artinya maju tenaga penuh (Sport), dan huruf "L" artinya maju tenaga rendah (Low).

Dan gigi mobil matic tersebut juga ada sedikit perbedaan antara yang satu dan lainnya. Terkadang untuk huruf "S" dan "L" yang disebutkan di atas, untuk mobil lainnya ada yang memakai huruf "D-1" dan "D-2". Dan tidak samanya gigi mobil matic tersebut dipengaruhi oleh merk mobil yang berbeda.

Pertama, berhenti di tanjakan landai

Ketika kita berada pada tanjakan landai, pastinya gigi yang kita ambil yaitu huruf "D" yang artinya maju jalan standar (Drive). 

Karena dengan gigi "D" saja sudah cukup untuk tanjakan landai seperti ini. Sedangkan gigi "S" yang artinya maju tenaga penuh (Sport) biasanya digunakan untuk tanjakan yang curam seperti naik ke puncak atau untuk mendahului kendaraan lainnya.

Mengapa kita harus menginjak rem mobil matic di tanjakan landai?

Jawabannya, jika kita tidak menginjak rem, otomatis mobil matic yang kita kendarai akan maju atau berjalan terus. Karena untuk tanjakan landai, baik itu menggunakan gigi "D, atau D-1 ,atau S", mobil ini masih mempunyai tenaga untuk terus berjalan sesuai arahan di gigi yang kita pilih.

Untuk diketahui juga bagi pemula, bahwa mobil matic meskipun tidak tancap gas, tetapi dapat berjalan sendiri sekitar 20 km/jam, dan akan lebih dari itu dengan menyesuaikan postur jalan raya yang lurus, naik atau turun.

Maka dari itu, karena mobil matic masih mempunyai tenaga yang dapat membuatnya tetap berjalan meski tanpa kita tancap gas, sehingga dalam posisi berhenti sementara di jalan raya yang menanjak landai, disarankan tetap menginjak rem.

Kedua, berhenti di tanjakan curam

Mengapa kita harus melepas rem mobil matic di tanjakan curam?

Jawabannya, jika kita tidak melepas penginjakan rem, kita akan melakukan hal yang sia-sia. Dikatakan sia-sia atau tidak ada gunanya, disebabkan tanpa bantuan penekanan rem saja di posisi tanjakan curam, mobil matic yang kita kendarai akan diam dengan sendirinya. Mobil kita tidak akan maju, juga tidak akan mundur dengan cara yang extream.

Jika kita melepas rem posisi gigi "D" atau "S" saat berhenti sementara di tanjakan curam, mobil kita akan berhenti dengan sendirinya. Karena dengan posisi gigi tersebut, mesin ditugaskan maju ke depan. Tapi karena postur jalan yang menanjak curam, sehingga mesin otomatis yang diperintahkan maju tidak dapat bekerja tanpa bantuan pedal gas yang harusnya kita injak.

Hanya jika saat itu kita terpaksa harus berhenti (misalnya macet), dan rem kita lepas, yang dapat kita rasakan mobilnya otomatis berhenti (tidak maju dan tidak mundur). 

Namun setelah beberapa detik, pada posisi berhenti di tanjakan curam seperti itu, mobil matic kita sedikit demi sedikit akan mundur secara sangat perlahan. Ketika kita merasakan mobil kita sedikit berjalan mundur, yang dapat kita lakukan adalah menginjak pedal gas dengan sangat sedikit, kemudian lepaskan. Ulangi secara perlahan, menyesuaikan kebutuhan waktu berhenti dan pergi dari posisi tersebut.

===

Nah, perbedaan yang mendasari:
1. Untuk mengendarai mobil matic di tanjakan landai, menggunakan pedal rem.
2. Untuk mengendarai mobil matic di tanjakan curam, menggunakan pedal gas.

***

Bisa dipraktekkan nih kompasianer, dan semoga bermanfaat.
Jangan lupa pakai sabuk pengaman ya, agar safety :)

Salam, @Alfira_2808

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun