Saya gagal dalam pendidikan atau sampai pendidikan standar di masa lalu, saya juga gagal dalam asmara di masa lalu faktor desakan pernikahan dini yang tidak mudah untuk ditolak. Tetapi hal-hal tersebut yang telah terjadi tidak akan saya biarkan mematahkan juga memadamkan semangat saya untuk menjemput kebahagiaan, yaitu menjadi pribadi manusia/perempuan yang merdeka.
Kegagalan demi kegagalan saya di masa lalu, saya jadikan bahan bakar untuk memompa semangat saya untuk maju dan berkembang. Karena saya meyakini bahwa setiap kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
Saya pun saat ini bukan anak belasan tahun lagi, sudah menikah kembali di usia yang sewajarnya seorang perempuan. Saya sudah sukses dalam pendidikan, sukses dalam karier, dan sukses dalam asmara.Â
Tidak peduli dari mana asalmu, baik itu dari plosok desa, maupun sudah menikah, asal kita punya kemauan atau tekad yang kuat, harapan dan peluang untuk meraih suatu hal besar dalam hidupmu tetap lah ada.
Jika saya perempuan bisa mengubah kehidupan saya dari Zero to Hero, harusnya kamu juga bisa hai perempuan, karena saya juga perempuan Indonesia.
Semangat!
***
Selamat hari Kartini untuk seluruh perempuan di Indonesia.Â
Salam, @Alfira_2808
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H