Dalam hal ini takdir Tuhan berjalan, karena hanya Dia yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Hingga sang owner perusahaan pun melihat sesuatu hal yang lain daripada gadis itu. Ada satu semangat, ada sisi peluang untuk berkembang, dan akhirnya beliau memberi kesempatan untuk bergabung tanpa melihat riwayat pendidikan terakhir.
Namun dengan posisi seperti itu menjadi suatu tantangan tersendiri bagi gadis tersebut. Antara rasa minder dengan rekan kerja yang lain faktor pendidikan yang tidak standar dengan mereka, hingga seringkali suara yang tidak didengar.
Meskipun dari perusahaan tidak menuntut untuk melanjutkan pendidikan, tapi sebagai seseorang yang ingin berkembang, akhirnya gadis itu melanjutkan pendidikan untuk mengejar ketertinggalannya.
Ia mulai melanjutkan sekolah kejar paket C (setara SMA) di wilayahnya, yaitu dari tahun 2012 hingga 2015. Tidak sampai di situ, ia pun melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi (S1) dari tahun 2015 hingga 2019, dan sudah mendapatkan gelar Sarjana Management.
Tidak berhenti pada titik itu, selanjutnya dari tahun 2019 hingga 2021, ia pun masih melanjutkan pendidikan (S2) dan lulus hanya dengan 3 (tiga) semester juga mendapatkan gelar Magister Management.
Pada bangku pendidikan pun ia sering mendapatkan posisi tiga besar terbaik di kelas atau pada angkatannya. Bahkan saat lulus kuliah pun, ia mendapatkan predikat kelulusan dengan Pujian.
Nah, agar tidak terkesan omong kosong, berikut penulis lampirkan foto ijazah gadis tersebut (fokus ke tahun lulus):
Dari lampiran ketiga foto di atas, terbukti bahwa gadis tersebut memang ada keterlambatan pendidikan dari masa SMP ke SMA. Tetapi ia tetap bersemangat mengejar ketertinggalannya dengan membiayai pendidikannya sendiri secara mandiri, hingga bangku perguruan tinggi pada tahun-tahun berikutnya.