Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Dua Kali Hampir Dibegal, Begini 5 Tips Versi Saya dalam Menghindarinya

31 Desember 2020   01:22 Diperbarui: 31 Desember 2020   11:09 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus 1

Pertama saya naik motor bersama pasangan yang sekarang sudah menjadi mantan saya. Saat itu saya dibonceng dengan motor matic miliknya.

Kejadian itu sekitar jam 3 sore di jalan raya Malang - Pasuruan, tepatnya ada di titik kota Kejayan. Cuaca sore itu cerah, jalan raya juga ramai, dan posisinya tidak jauh dari keramaian lingkungan sekitar.

Namun tiba-tiba motor kami diberhentikan oleh seorang pengendara motor, dan ia marah-marah. Ia berargumen bahwa pasangan saya waktu itu sudah meludahi istrinya di pinggir jalan. Kemudian ia menunjuk pasangan saya untuk tanggung jawab, dan diharuskan mengikuti ke arah jalan menuju istrinya yang tadi katanya sempat diludahi.

Pasangan saya yang merasa tidak melakukan atau meludahi seseorang selama perjalanan pun membela dirinya, dengan tidak mau mengikuti orang tersebut untuk kembali ke arah jalan berbeda. 

Pasangan atau mantan saya waktu itu tipikal orang yang cukup sabar, sehingga meski dibentak seseorang lainnya tetap dihadapi dengan ketenangan, dan mencoba meyakinkan dengan menyebut nama Tuhan bahwa bukan ia yang meludahi istri orang tersebut.

Anehnya orang yang marah-marah itu, dari awal bicara tadi selalu melihat terus menerus ke arah motor matic kita berdua. Seakan ia melihat dengan seksama tentang motor ini masih bagus atau tidak, dan kira-kira jika dijual laku berapa.

Beberapa menit kemudian, setelah orang itu melihat ke arah motor kita berdua terus menerus, ia pun berhenti bicara dan mempersilahkan kita berdua untuk melanjutkan perjalanan. Entah apa yang ada di pikiran orang tersebut, sehingga meloloskan kita berdua untuk melanjutkan perjalanan.

Dalam pikiran diri sendiri, mungkin saja setelah melihat motor yang kita kendarai waktu itu tidak sesuai standar yang ia cari, atau motornya biasa saja, sehingga orang itu meloloskan kita berdua.

Faktor kedua, mungkin karena ia kasihan melihat kita berdua yang usianya masih belasan tahun waktu itu dan terlihat polos, sehingga diloloskan begitu saja.

Tapi tetap bersyukur sih bisa dilepaskan orang itu, karena memang saat itu sering terdengar banyak begal di kawasan jalan raya ini. Masyarakat sekitar juga sudah menghimbau untuk waspada di area ini, apalagi mengendarai malam hari yang rawan. 

Nah, karena waktu itu sore hari, kita pun tidak menduga bahwa kita akan diberhentikan modus begal, yaitu kita dituduh macam-macam terlebih dahulu agar kita takut. 

Kemudian mereka akan mengajak kita ke tempat tertentu dengan banyak dalih yang dituduhkan pada kita, selanjutnya ketika sudah sampai ke markas mereka, motor kita pun akan dirampas.

Ilustrasi (Sumber: Pexels.com)
Ilustrasi (Sumber: Pexels.com)

Kasus 2

Untuk kasus yang kedua ini, pengalaman saya bukan motor yang hampir dibegal, tetapi mobil dari pasangan saya.

Saat itu sekitar jam setengah 10 malam, di jalan raya Surabaya - Malang, tepatnya di titik By Pass Pandaan setelah patung sapi. Kondisi jalan raya keramaiannya normal, hanya pasangan saya memarkir mobilnya di tempat yang gelap.

Pasangan saya yang waktu itu masih menjadi pacar saya, mengajak untuk bertemu di pinggir jalan raya, hanya untuk memberikan makanan terang bulan favorit saya. 

Kebetulan ia membelikan makanan itu saat saya baru mau pulang kerja, sehingga saya pun menyuruh ia tunggu di pinggir jalan raya saja untuk saya ambil makanannya. Soalnya kalau diantarkan ke kantor juga percuma, karena saya sudah mau pulang kerja.

Saya pun meluncur dari kantor melewati jalan tersebut. Dan ketika saya sudah mau sampai ke lokasi janjian, dari kejauhan saya melihat ada seseorang yang jalan kaki dan mengetuk mobil pasangan.

Oleh pasangan pun sempat dibukakan pintu kaca mobilnya, tetapi dibukanya hanya sedikit saja. Kemudian ia menanyakan pada orang itu "ada apa", dan orang itu menjawab dengan sok akrab seperti,"Kok sendirian mas, ngapain di sini", dan masih banyak lagi beberapa percakapan lainnya.

Namun dari kejauhan sambil saya nyetir motor dan melaju ke arah mobil pasangan saya itu, saya melihat orang itu mengeluarkan sesuatu dari pinggang belakang bajunya dan mengkilat karena dalam gelap seperti pisau.

Dan tidak lama beberapa detik kemudian, saya pun sampai di lokasi itu dan membunyikan klakson motor saya sebagai isyarat pada pasangan agar cepat tutup kaca mobilnya. Tetapi pasangan saya tidak menghiraukannya, mungkin memang tidak mengerti yang saya maksud. Alhasil saya pun berlari dan masuk ke mobilnya, selanjutnya menyuruh secara langsung agar pasangan "Tutup kaca mobilnya".

Setelah saya datang, sepertinya orang itu kaget dan tidak jadi mengeluarkan pisaunya. Lantas, orang itu berganti melihat ke arah motor saya dan sempat mendekatinya. Tapi syukurlah, tadi sebelum saya lari ke arah mobil, kunci motornya tidak lupa sudah saya bawa.

Posisi waktu itu ia duduk di atas motor saya, sambil melihat ke arah kunci motor saya terus sekitar 30 detik. Setelah itu ia beranjak, dan mengetuk kaca mobil kembali.

Saya pun tidak mengizinkan pasangan untuk membuka pintu mobilnya, tapi kemudian ia berteriak untuk minta uang. Dia berkata bahwa ingin pulang kampung, tetapi tidak punya uang untuk kembali, sehingga ia minta uang pada pasangan saya.

Oleh pasangan saya pun ditany, "Perlu ongkos berapa untuk pulang kampung?". Orang itu pun menjawab "Sekitar 500 rb".

Dan akhirnya diberilah oleh pasangan, separuh dari permintaan uang orang itu, dengan membuka kaca mobilnya sekitar 5 cm saja untuk memberikan uang tersebut.

Lantas karena yang diberikan tidak sesuai yaitu uangnya hanya separuh dari permintaan, orang itu pun sempat mengancam akan memecahkan kaca mobil kita jika tidak diberi uang senilai yang disebutkan. Tetapi pasangan saya berargumen "tidak bawa uang cash, yang ada cash nilainya hanya sekian".

Kemudian orang itu sempat terdiam beberapa detik, dan akhirnya orang tersebut pergi.

*

Nah, itulah dua kasus nyata yang pernah saya alami tentang hampir dibegal motor atau mobil, dan kebetulan keduanya saya tidak sendiri melainkan bersama pasangan saya di masa lalu dan masa sekarang.

Yang pasti dari kedua kasus yang sudah saya jabarkan, rata-rata begal itu tidak langsung menyerang secara kasar, kecuali sudah di jalan raya dengan situasi dan kondisi yang mendukung.

Mereka para begal selalu punya modus tertentu. Ada yang sok akrab di awal, ada juga yang tiba-tiba menuduh yang tidak-tidak agar kita takut terhadapnya untuk digiring ke tempat tertentu, dan masih banyak lagi modus lainnya.

Agar terhindari dari begal motor atau mobil di jalan raya, berikut 5 tips versi saya yang dapat kamu terapkan: 

1. Jangan berhenti di tempat yang gelap dan sepi. Lihat dan pastikan situasi sekitar apakah aman untuk berhenti. Disarankan jika berhenti karena urgent, seperti ngantuk, Anda bisa berhenti di sebelah pasar, depan masjid, atau tempat-tempat yang terang dan ramai lainnya.

2. Jangan mudah percaya dengan orang baru di jalan raya, apalagi Anda memakai kendaraan yang menarik perhatian. Begal motor selalu punya cara alias modus tertentu untuk bisa mempengaruhi dan mengambil kendaraan Anda secara halus, hingga kasar pada akhirnya.

3. Ketika mengendarai motor apalagi sendiri dan malam hari, disarankan untuk kecepatannya jangan dibawah 60 km/jam. Karena jika di bawah itu, begal di jalan raya akan mudah menghentikan langkah kendaraan yang kita kendarai.

3. Pilih jalur tengah. Jikalau kondisi sepi, disarankan ambil jalur tengah untuk pengguna motor dan jalur kanan untuk pengguna mobil. Yang pasti jalur tengah dan jalur kanan itu adalah jalur cepat, sehingga ketika kecepatan Anda di atas 60 km/jam, sudah wajar jika Anda memilih jalur tengah atau kanan. Karena kalau memilih jalur kiri/pelan, akan sangat mudah seseorang menghentikan laju kendaraan Anda.

4. Sering-sering melihat kaca spion Anda. Jika ada yang mencurigakan seperti mengikuti laju kendaraan, Anda harus waspada setidaknya memastikan mereka tidak sampai melewati laju kendaraan kita, dengan cara mengendarai motor secara zig zag.

5. Biasanya begal motor itu sistemnya acak di jalan raya, dan tidak spesifik pada orang tertentu. Jika ada yang mencurigakan, percepat laju kendaraan, dan segera berhenti di tempat terdekat yang menurut Anda aman, seperti pos polisi, warung yang banyak orang, dsb. Tunggu sampai mereka yang mencurigakan lewat dulu, baru beberapa menit ketika sudah dirasa aman, Anda bisa melanjutkan perjalanan kembali.

Salam, @Alfira_2808

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun