Namun untuk kisah dari penulis ini sama sekali tidak ada keraguan dalam menerima CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) tersebut yang dulu sempat disebut cinta monyet. Melainkan efek dari terlalu terburu-buru karena ada kisah lama yang tak tersampaikan di masa lalu menjadikan suatu kerugian berarti di masa depan.
Ketika menjalani hubungan, ternyata baru sadar bahwa ia mempunyai sifat atau karakter yang sama dalam kekurangan seseorang. Sehingga karena sifat dan karakternya sama membuat tabrakan dan ledakan-ledakan kecil hingga besar sering terjadi.
Sebagai seseorang yang ingin mempertahankan hubungan meskipun sering kali bertabrakan karena karakter yang sama, namun penulis sendiri selalu mencoba mengalah meskipun di dada sesak dan membuat satu waktu berat badan tiba-tiba turun drastis efek dari stres kisah asmara tersebut.
Kerugian yang sempat disinggung di atas ini selain kesehatan adalah mengenai rugi waktu, tenaga, dan materi. Sebenarnya untuk rugi waktu dan tenaga ini berlaku untuk semua mantan kekasih. Ya pastinya kita percuma membuang waktu dan tenaga sia sia bersama dengan orang yang bukan jodoh kita. Atau dalam artian, ternyata selama ini kita hanya menjaga jodoh orang lain belaka.
Sedangkan untuk rugi materi yang dimaksud karena sudah beberapa kali membelikan barang-barang yang ia inginkan, hingga motor pun juga pernah penulis belikan.
Semua sudah penulis ikhlaskan kok. Namun kadang rasanya ingin hantam sendal pacar barunya sang mantan ini yang suka pamerkan motor dari pacarnya. Padahal itu motor pemberian mantan dari pacarnya, namun sering kali dibuat ajang pamer pacar baru dari mantan kekasih penulis ini. hehehe
Oh ya, sebelum jadi mantan memang kisah ini harus berakhir karena sudah tidak kuat dengan karakter yang sama dan juga sifat Materialisme si dia.
Pernah suatu waktu ingin jalan ke sebuah tempat wisata saja, ia tidak mau mengeluarkan uang buat beli tiket berdua. Sebaliknya ia pun malah membeli delapan tiket wisata yang sama, namun bukan buat penulis yang saat itu menjadi pacarnya. Melainkan delapan tiket tersebut diberikan untuk mentraktir ibaratnya atau menyenangkan teman-teman ia sendiri.
Coba dibayangkan, beli tiket untuk sang pacar berdua saja tidak mau. Malah membeli delapan tiket lainnya untuk teman-temannya. Auto bodoh bukan kalau masih bertahan dengan tipikal pasangan seperti ini?
Apalagi kalau masih sebatas status pacar, tinggal bilang "Kita Putus" selesai hari itu juga komitmennya. Namun untuk saat itu, kata yang sesuai yaitu selesai juga untuk mengakhiri kebodohannya.
Mungkin benar kata beberapa orang terdekat, yang dalam ucapan pertemanan seperti ini: