Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pengalaman Pertama ke Bioskop Lagi Setelah 8 Bulan Ditutup Efek Covid-19

8 November 2020   07:41 Diperbarui: 8 November 2020   14:30 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parkiran Motor di Mall (Dokumen Pribadi: @Alfira_2808)

Biasanya di bagian kasir ada 3 orang, bagian jual camilan popcorn sebelah kasir 1 orang, cek tiket masing-masing teater 2-3 orang, cek barang bawaan 1 orang, jual makanan ringan masuk teater 1-2 orang, satpam 1 orang, OB 1 orang, dll. Lantas malam itu hanya 3 orang saja yang merangkap tugasnya dengan semua pekerjaan itu.

Kondisi manajemen bioskop tersebut menurut penulis diduga karena minimnya pengunjung yang datang untuk menikmati film layar lebar lagi secara langsung di gedung tersebut. Karena kondisi yang belum normal sepenuhnya ini memang mayoritas masyarakat memilih untuk nonton film via aplikasi di ponsel.

Sehingga karena pemasukan yang minim, pihak bioskop pun belum bisa untuk membiayai karyawan di banyak job desk lainnya, yang mengakibatkan satu atau dua posisi harus mampu untuk merangkap dengan job desk lainnya.

Sementara dari pihak masyarakat sendiri pun, menurut analisis penulis ada beberapa alasan kenapa masih belum mau nonton langsung ke bioskop lagi:

  1. Anggapan tidak ingin mengambil risiko terpapar Covid-19 di bioskop atau tempat umum.
  2. Film legal via digital masih menjadi pilihan terkuat ketika kondisi belum normal sepenuhnya.
  3. Keuangan yang masih belum normal karena perekomonian masyarakat banyak yang belum pulih efek dari Covid-19.
  4. Tidak ada film baru yang popular untuk layak ditonton di bioskop.

Di balik semua alasan masyarakat tersebut memanglah wajar ketika kondisi belum normal sepenuhnya. Pihak bioskop pun tetap harus membuka bioskop meski tidak menghasilkan juga karena pajak yang tetap harus dibayar.

Bagaimana pun yang harus kita ketahui bahwa pajak gedung juga tetap harus dibayar oleh pihak bioskop pada suatu mal, dan itu juga tidak sedikit. Sehingga dari pada rugi sudah sewa dan bayar mahal namun tidak terpakai, sehingga tetap dibuka walau kurang optimal profit-nya di kala new normal yang masih belum sepenuhnya normal seperti ini.

Sebagai sesama pecinta film layar lebar, penulis menghimbau untuk para Kompasianer juga agar bisa menjaga kesehatan dengan makan-makanan sehat dan bergizi, minum vitamin, olahraga, istirahat yang cukup agar sistem imun dan daya tahan tubuh kita baik. 

Protokol kesehatan dan kebersihan lainnya juga bisa dipatuhi seperti memakai masker kain ketika keluar rumah, jaga jarak, hingga membawa hand sanitizer kemanapun dan kapanpun.

Nah ketika sudah mematuhi protokol kesehatan dan kebersihan tersebut, jika Tuhan menghendaki kita tetap sehat kok dan aman dari ancaman tertular virus Covid-19 tersebut.

Maka dari itu untuk Kompasianer yang mungkin ada agenda minggu ini mau nonton film ke bioskop terdekat di kotanya masing-masing (terlebih yang sudah buka), jangan takut.

Karena pihak bioskop sendiri pun juga sudah menerapkan dan menggunakan protokol tersebut dengan baik. Pemeriksaan cek suhu badan, penerapan jaga jarak kursi penonton, hand sanitizer juga berada di mana-mana atau tiap sudut gedung bioskop, bahkan setiap usai penayangan film, kursi yang diduduki penonton semua juga disemprot dengan disinfektan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun