Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pengalaman Pertama ke Bioskop Lagi Setelah 8 Bulan Ditutup Efek Covid-19

8 November 2020   07:41 Diperbarui: 8 November 2020   14:30 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menonton film di bioskop di tengah pandemi virus corona. Sesuai protokol kesehatan di bioskop aturan menjaga jarak diterapkan untuk menghindari potensi penularan Covid-19 (SHUTTERSTOCK/Melinda Nagy).

Penulis pun menunggu para pengunjung lainnya bisa menempati banyak kursi yang kosong. Namun sampai filmnya pun tayang, pengunjung lain tak kunjung masuk. Hingga akhirnya penulis mulai menyadari bahwa yang nonton film tersebut di malam itu jam 18.00 WIB hanya orang-orang itu saja. Terhitung hanya tiga belas orang.

Padahal itu malam minggu, jam yang penulis pilih juga masih termasuk sore, seharusnya adalah puncak dari pengunjung nonton film ke gedung ini. Ketika weekend saja hanya sedikit orang yang nonton satu film, apa kabar hari biasa ya?

Dalam pikiran, andai saja tadi tidak booking tiket pun, sebenarnya sudah bisa atau leluasa dalam memilih kursi di bioskop karena sedikitnya pengunjung yang masuk. Bahkan selama pertunjukan film berlangsung pun, karyawan dari pihak bioskop yang biasanya menawarkan atau jualan makanan ringan seperti popcorn, minuman dingin dan sebagainya itu tidak ada.

Sekitar jam 20.00 WIB film pun usai dan penulis pun keluar dari ruangan. Biasanya antara pintu masuk dan pintu keluar tiap teater itu berbeda. Namun kali ini pintu masuk dan pintu keluar tetap pada pintu yang sama, yaitu keluar lewat pintu masuk kembali. Hal itu dikarenakan karyawan yang minim, sehingga untuk urusan jaga pintu tidak ada dan pengunjung pun harus mandiri dalam banyak hal.

Ketika keluar, begitu terkejutnya penulis karena di luar pintu ruangan teater rupanya sangat gelap dan kosong pengunjung. Kondisi tersebut dikarenakan bioskop sudah mau tutup dan film yang penulis tonton hari itu juga adalah penayangan terakhir di malam minggu itu. Padahal melihat ke jam tangan masih jam delapan dan normalnya bioskop tutup jam 11 malam.

Kondisi ruang tunggu seperti tempat duduk di luar ruangan tiap teater biasanya penuh, bahkan yang menunggu film tayang kadang sampai banyak yang berdiri hingga duduk di lantai karpet yang ada. Lantas yang terjadi pada malam itu sangatlah gelap dan terkesan horor karena jauh dari kata normal.

Kebetulan untuk poin yang satu ini penulis lupa tidak memotret bagaimana kondisi di ruang tunggu atau luar pintu tiap teater jam 8 malam. Mungkin saat itu sedang syok saja dan sangat prihatin dengan situasi dan kondisi tersebut, sehingga lupa tidak mengabadikannya.

Namun sebelum keluar dari gedung bioskop, penulis masih sempat ke toilet terlebih dahulu. Masuk ke toilet pun juga dikagetkan dengan dua karyawan bioskop yang tadi bagian kasir dan cek suhu di depan rupanya juga merangkap menjadi OB atau bagian kebersihan.

Dan akhirnya penulis pun selesai, kemudian keluar dari gedung bioskop dengan perasaan yang masih syok dan sangat prihatin dengan kondisi yang ada.

Kondisi yang penulis temukan dalam suatu bioskop pada November 2020 ini, di masa depan mungkin akan terus dikenang bahwa pernah ada suatu masa yang memprihatinkan seperti ini yang terjadi pada bioskop.

Karyawan bioskop yang biasanya ada sekitar sepuluh orang atau lebih di tiap shift-nya, langsung menjadi hanya tiga orang saja pada malam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun