Misalnya, pada tahun 2016 sedang viral aksi atau cletukan 'Om Telolet Om' oleh anak-anak kecil dipinggir jalan yang meminta para supir truk atau bus untuk membunyikan klakson kendaraannya. Nah, dari sini para pencipta lagu menangkap peluang, sehingga muncullah dua tiga empat lima lagu dangdut dengan judul yang sama (Om Telolet), hanya isi lirik lagunya saja yang di ubah menjadi tema percintaan.
Pada tahun ini pun 2020 misalnya. Beberapa minggu lalu sedang viral jajanan 'Klepon' khas Indonesia. Gak jauh kemudian sudah rilis saja lagu dangdut yang ada hubungannya dengan jajan klepon, yaitu 'Kue klepon enaknya muncrat di dalam'. Dan anda pun bisa menebak sebenarnya.
Pahami saja yang sedang viral apa, tunggu saja beberapa hari atau minggu ke depan pasti ada lagu dangdut dengan judul yang sedang hangat dibicarakan.
Pada masa lampau, biduan dangdut sering kali tampil tertutup karena mengandalkan suaranya dan bukan face atau bodynya. Mirisnya biduan zaman sekarang sebaliknya dari pedangdut masa lampau. Yang bercita-cita menjadi penyanyi dangdut pun kalau tidak punya face yang Ok atau body yang aduhai, produser musik masih akan mikir 2-3x untuk meluncurkan dipanggung musik dangdut Indonesia.
2020 zaman sudah sangat modern. Gak perlu khawatir yang punya suara pas-pasan, karena teknologi sudah canggih sehingga suara yang pas-pasan pun bisa dipoles sedemikian rupa dalam rekaman menjadi suara yang siap edar. Yang penting face dan body bagus, atau menjadi seseorang yang sedang banyak dibicarakan karena sedang viral, tawaran rekaman pun akan berdatangan dari label musik.
Jika membahas musik dangdut rasanya tidak lengkap tanpa membahas salah satu ciri khas dari musik yang satu ini yaitu Goyangan para biduan dangdut. Dangdut klasik meskipun ada sedikit goyangan sebagai ciri khas, namun tak sevulgar zaman sekarang.
Dulu hanya sekedar memainkan jempol jari sambil goyang sedikit mengarahkan pundak ke kanan dan ke kiri untuk menikmati alunan musik dangdut. Namun di zaman sekarang semua lekuk tubuh para biduan pun bisa dipakai untuk bergoyang yang lebih extream untuk sebuah daya tarik dan menunjang penampilan panggung.
Note:
Pembahasan ini berkaca pada mayoritas musik yang laku keras di pasaran Indonesia untuk zaman now. Karena label musik pun merilis lagu-lagu dangdut atau meluncurkan seorang artis pasti sudah dengan kematangan akan permintaan pasar Indonesia yang arahnya ke mana untuk bisnis di jual laku keras. Baik itu dari segi penjualan lagu/album fisik atau digital, kemudian banyak tawaran manggung on air dan off air, dsb.
Namun dibalik semua itu, tetap ada penyanyi dangdut yang merilis lagu dengan mengedepankan suara dan pesan yang tersampaikan. Tidak ada goyangan ekstrem, tidak ada settingan tertentu agar viral, suaranya juga bagus dan merdu, penampilannya juga sopan, nada dan lirik lagu juga berbobot.
Perilisan lagu atau peluncuran artis dangdut yang seperti ini juga tetap ada. Hanya jika dibandingkan dengan permintaan pasar mengenai lagu atau artis seperti apa yang digandrungi masyarakat indonesia, itu akan kembali lagi pada 5 (lima) hal yang sudah dibahas di atas.
Dan jika ingin menemukan atau menjadi penyanyi berkualitas seperti ini, di zaman now anda akan menemukan di beberapa ajang pencarian bakat menyanyi saja. Selebihnya, harus ada bumbu-bumbu lainnya agar lebih pedas dan hot untuk dibicarakan. Sehingga dunia baru akan melihat atau melirik ke arah biduan tersebut.