Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Halo perkenalkan nama saya Muh. Al Fiqri dari GB 13 angkatan 2018. Pada artikel kali ini saya akan membahas serta membagi sedikit informasi dan ilmu yang saya dapatkan dari kegiatan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Farmasi mengenai peran Farmasi dalam Revolusi Industri 4.0.
Sebelum itu saya akan menjelaskan materi mengenai revolusi industri 4.0 yang dibawakan oleh Pak Dr. Syahid Arsyad, ST., MT. pada tanggal 31 Maret 2019. Â Apa itu "Revolusi Industri" ? Revolusi industri atau biasa disebut Cyber Physical System. Revolusi industri merupakan nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif.Â
Revolusi industri 4.0 adalah bagaimana teknologi seperti kecerdasan buatan, kendaraan otonom, dan intern  Revolusi industri 4.0 ini menghasilkan pabrik yang cerdas yang memiliki struktur moduler, sistem siber fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat.
Revolusi Industri 4.0 ini lewat internet untuk segala hal, sistem siber fisik yang dimana dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan. Dengan lewat komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai.
Pada revolusi industri 4.0 ini, industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada di mana man. Istilah ini dikenal dengan nama Internet of Thing atau biasa disingkat dengan loT.
Sebelum munculnya revolusi industri 4.0 ini pastinya terdapat revolusi industri sebelumnya yaitu revolusi industri 1.0 yang biasa disebut dengan Mechanization, Steam Power and Weaving Loom karena ditemukannya suatu mesin uap pada tahun 1765 yang ditemukan oleh James Watt sehingga digunakan utuk mengerakkan pompa kapal laut, seluruh mesin produksi sehingga melahirkan revolusi industri.
Yang kedua yaitu revolusi industri 2.0 yang biasa disebut Mass Production assembly line, electrical energy karena pada masa itu ada pengenalan produksi massal berdasarkan pembagian kerja. Revolusi industri 2.0 ini terjadi pada abad ke 20. Produksi massa ini dimungkinkan karena adanya listrik dan jalur perakitan yang produksi pertamanya yaitu melibatkan rumah potong hewan di Cincinnati, Amerika Serikat pada tahun 1870.
Kemudian pada revolusi 3.0 yang biasa disebut dengan Automation, computers and electronics karena adanya penggunaan elektronikdan teknologi informasi guna otimatisasi produksi pada awal tahun 1970. Debut revolusi industri 3.0 ditandai dengan kemunculan pengontrolan logika terprogram yang biasa disingkat PLT. Sistem Otomatisasi berbasis komputer ini membuat mesin industri ini tidak lagi dikendalikan oleh manusia.
Dalam menghadapi Revolusi industri 4.0 ini diperlukan persiapan yang harus dimiliki oleh setiap individu yaitu dengan memperluas ilmu pengetahuan  dengan cara memahami penggunaan teknologi internet of things atau mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini produksi di industri.Â
 kedua yang harus dipersiapakan ialah mengembangkan keahlian, khususnya dalam pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas da daya saing. Contohnya peggunaan Big, Autonomous Robots, Cyber-security, Cloud, dan Augmented Reality. Yang ketiga yaitu mengasah kreatifitas dan inovasi teknologi dengan cara pengembangan startup, dan dengan mengrealisasikan sebuah idea yang dimiliki oleh masing masing individu.Â
Adapu n Revolusi Industri 4.0 ini memiliki manfaat platform digital yaitu antara lain adanya inovasi dengan memunculkan model model atau cara cara berbisnis yang tidak lepas dari kemampuan dari para inovator yang merancang strategi lewat platform digital, adanya inklusivitas yang dimana segala acam layanan dapat mudah menjangkau banyak orang di berbagai daerah, adanya efisiensi sangat menguntungkan perkembangan dari revolusi industri 4.0 ini baik dari segi manufaktur maupun pemasarannya.