Duitku ga cukup,
Buat beli makanan bergizi saban hari,
Buat makan makanan enak berharga tinggi,
Apalagi buat ngasih fakir miskin negeri ini,
turbokitfoto.fotopages.com
Duitku ga cukup,
Buat naik mercy atau sekedar taksi,
Buat naik pesawat atau kereta cepat,
Tapi ku bisa jalan kaki,
Duitku ga cukup,
Buat langganan koran berisi berita basi,
Isinya pemerintah, bencana, dan kerusakan bangsa ini,
Yang ujung-ujunya jadi bungkus nasi,
Duitku ga cukup,
Buat merasakan nikmatnya pendidikan formal,
Modalku cuma pakaian kumal dan sandal,
Lagian makanku cuma nasi dan sambal,
Tak pantas bersanding dengan mereka yang kantongnya tebal,
Duitku ga cukup,
Buat beli buku,
Buat beli baju,
Buat ini itu,
Pulsa speedy bensin dan hp baru,
Duitku ga cukup,
Entah kapan hidupku berubah,
Tiap hari ku lalui pasrah,
Hampa asa berkeringat darah,
Bergumul dengan kotoran dan sampah,
Meski gerah tapi nasib pun tak punah,
Tuhan, beri kesabaran,
Ingatkan mereka yang mampu,
Yang mampu ilmu, gunakan otakmu 'tuk bantu kami,
Yang mampu materi, gunakan hartamu 'tuk ringankan beban kami,
Yang mampu tenaga, gunakan tubuhmu 'tuk bantu selamatkan kaum tertindas ini,
Yang tak mampu ilmu, jangan persulit kami,
Yang tak mampu materi, jangan hina kami,
Yang tak mampu tenaga, bantu kami dengan doamu,
Yang tak mampu semuanya, jangan bersedih, ikutlah bersama kami :)
Kaum pinggiran yang terlupakan, termakan zaman tertindas kebijakan dan perubahan,
menanti penindasan dan pengucilan.
Diposting di Notes FB pada 26 Oktober 2010
Tulisan sebelumnya :
CuCi Dara;Â Kenangan Manis Menangis di Penghujung Tahun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H