Mohon tunggu...
Alfi Nur Rohmah
Alfi Nur Rohmah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja

Aku menyukai hal-hal random

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Just Dirimu!

14 Juli 2024   21:00 Diperbarui: 14 Juli 2024   21:05 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Masih terjebak dalam perasaan yang sudah terpendap bertahun tahun. Tidak ada yang dapat menggantikan posisimu dari dulu sampai sekarang. Ya kisah kita yang sederhana terpisah entah karena aku atau kamu, setidaknya kita berpisah dengan baik. Dan perlahan asing menghilang dan lenyap entah kemana. Kamu yang sederhana penuh perhatian leluconmu yang garing tapi candu membuatku teringat dan rindu akan hal itu. Bagaimana kabarmu sekarang apakah kamu juga rindu ? atau kamu sudah dengan orang lain yang bisa menemani hari-hari mu. Sunggu sial aku masih belum bisa menemukan yang sepertimu atau lebih dari mu.

" ai, masuk nak sudah malam, diluar hujan pula apa kamu gak kedinginan ?" sambil berjalan dari dalam rumah keluar menghampiri anak perempuan satu satunya

" ahh iya bunda sebentar, lagi nyaman aja ngeliahtin hujan" sambil menyeruput secangkir kopi yang sudah hampir habis

" mikirin apa kamu ? gak mungkin cuma ngalamun ajakan ?" sambil duduk di kursi sebelahku

" lagi keinget dia bunda " cangkir kopi masih di genggaman sambil matakumasih tertuju pada air yang jatuh dari genteng rumah

" Prian ? kamu belum bisa move on juga?" tanya bunda ku

" maunya juga begitu bunda, gak tahu kenapa sulit padahal sudah lama juga " air mata hampir menetes

" mungkin kamu perlu lliburan , ambillah cuti jangan kerja terus " sambil mengelus pundakku

" ya bunda nanti aku cari tanggal yang pas "

" seperti itu terus dari dulu nyatanya kerja mulu niatnya mau cepet move on malah gak move on move on kan "

" iya bunda , carikanlah anak temenya bunda" sambil meringis biar yang mau jatuh mengurungkan niatnya

" kamu ngomong kaya begitu tapi gak ada niatan mau kenalan beneran, bunda sudah hafal yaa " sambil mencubit pinggangku

" hehehe iya iya bunda maapin , yuk massuk sudah malem juga " kurangkul bunda sambil masuk rumah

Kubaringkan tubuhku di atas kasur yang selama ini menemani lelahku dan menjadi tumpuan tubuhku. Mendengar derassnya hujan di laur sana yang sangat menengkan walaupun mengingatkan akan suatu kenangan. Ku pejamkan mata terdiam dan dunia mimpi mulai menguasi gelapnya malam ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun