Mohon tunggu...
Alfin Tfs
Alfin Tfs Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Prodi Akuntansi UPJ

Saya merupakan seorang individu yang suka akan hal baru yang saya jumpai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pajak

14 Maret 2024   17:32 Diperbarui: 20 Maret 2024   22:39 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pajak merupakan salah satu elemen fundamental dalam kehidupan bernegara. Lebih dari sekadar kewajiban, pajak adalah kontribusi nyata setiap individu dan badan usaha untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan bangsa. Di balik setiap rupiah yang dibayarkan, terdapat peran vital dalam mewujudkan tujuan bersama: Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera.

Pajak yang kita bayarkan dialokasikan untuk keberlangsungan hidup masyarakat indonesia agar sistem yang ada di negara kita ini dapat selalu terjalankan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan pemerintah pusat atau pemerintah setempat. Pajak juga digunakan untuk membiayai anggaran yang berkaitan dengan pembangunan dan kepentingan negara. Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Pajak digunakan untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan.

Fungsi utama dari pajak sendiri sebagai sumber pendapatan negara. Penerimaan pajak digunakan untuk membiayai berbagai sektor vital, seperti: Pendidikan yang digunakan untuk membangun sekolah, menyediakan fasilitas belajar, dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Pada bidang kesehatan, untuk menjamin akses layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh rakyat. Pada bidang Infrastruktur untuk membangun jalan tol, jembatan, pelabuhan, dan infrastruktur publik lainnya untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas. Pada bidang Keamanan untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara melalui pembiayaan pertahanan dan penegakan hukum. Pada Pelayanan publik untuk memberikan berbagai layanan publik seperti air bersih, listrik, dan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.

Membayarkan pajak merupakan hal yang wajib untuk dilakukan oleh setiap warga indonesia, baik  orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Seiring berjalannya waktu dan beriringan dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, semakin banyak metode pembayaran pajak yang dapat digunakan. Perubahan teknologi dalam pembayaran pajak telah mengalami perkembangan yang signifikan dari waktu ke waktu. Berikut adalah perbandingan antara cara pembayaran pajak dulu dan sekarang: Dulu itu ada Pembayaran Tunai: Pada masa lalu, pembayaran pajak sering dilakukan secara tunai di kantor pajak atau melalui bank dengan menggunakan uang tunai atau cek. Pengisian Manual: Pengisian formulir pajak secara manual adalah proses umum. Wajib pajak harus mengisi formulir pajak yang rumit dengan tangan dan menghitung jumlah pajak yang harus dibayarkan sendiri. Antrean Panjang: Pembayaran pajak seringkali melibatkan antrian panjang di kantor pajak atau bank, terutama pada akhir masa pembayaran pajak. Resiko Kehilangan Dokumen: Dokumen pajak fisik seperti kwitansi pembayaran pajak atau bukti pengisian formulir rentan terhadap kehilangan atau kerusakan. Dan saat sekarang: Dapat dilakukan Pembayaran Online: Teknologi telah memungkinkan pembayaran pajak secara online melalui situs web resmi pemerintah atau platform pembayaran elektronik. Ini memungkinkan wajib pajak untuk membayar pajak mereka dengan mudah dari kenyamanan rumah atau kantor mereka. Yang kedua itu dapat dilakukan dengan Pengisian Elektronik: Banyak negara telah beralih ke sistem pengisian pajak elektronik di mana wajib pajak dapat mengisi formulir pajak secara elektronik melalui platform online yang disediakan oleh otoritas pajak. Sistem ini sering kali menyediakan bantuan untuk menghitung jumlah pajak yang harus dibayarkan. Lalu dapat juga dengan Penggunaan Aplikasi Mobile: Beberapa pemerintah juga telah mengembangkan aplikasi seluler yang memungkinkan wajib pajak untuk membayar pajak dan mengakses informasi pajak penting dengan mudah langsung dari perangkat seluler mereka. Pengurangan Antrian: Dengan pembayaran online dan pengisian pajak elektronik, antrian di kantor pajak telah berkurang secara signifikan karena banyak wajib pajak sekarang dapat menyelesaikan kewajiban mereka tanpa harus pergi ke kantor fisik. Penyimpanan Elektronik Dokumen: Bukti pembayaran pajak dan dokumen lainnya sekarang sering disimpan secara elektronik, mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan dokumen.

Pada saat ingin membayarkan pajak juga terdapat bukti potong. Bukti potong sendiri merupakan dokumen lain atau formulir yang diterbitkan atau dibuat oleh pemotong pajak yakni pengusaha kena pajak yang berfungsi sebagai bukti pemotongan. Sebagai dokumen pelengkap, bukti potong ini akan digunakan untuk mengecek kebenaran atas jumlah pajak yang telah dibayar dan dilaporkan. Pentingnya bukti potong yang terletak pada transparansi dan akuntabilitas dalam proses perpajakan. Dengan memiliki bukti potong, WPOP (Wajib Pajak Orang Pribadi) dapat memastikan bahwa pajak yang telah dipotong sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan. Kode unik atau identifikasi dalam bukti potong juga mempermudah integrasi data dalam sistem perpajakan digital, memastikan akurasi dan kecepatan dalam pelaporan dan pengolahan informasi perpajakan. Selain itu, bukti potong juga memainkan peran kunci dalam pengurangan beban administratif, karena mengurangi risiko kesalahan perhitungan pajak. Dengan memiliki dokumentasi yang jelas mengenai pemotongan pajak, proses perhitungan pajak menjadi lebih efisien dan transparan. Ini juga dapat membantu dalam menghindari potensi konflik atau ketidaksesuaian informasi antara WPOP atau pekerja dengan pihak pajak. Dengan perkembangan teknologi dan perpajakan berbasis digital, integrasi bukti potong ke dalam platform elektronik dapat semakin meningkatkan efisiensi dan keterbukaan dalam sistem perpajakan. Adanya bukti potong tidak hanya memberikan kepastian bagi WPOP atau pekerja, tetapi juga mendukung kelancaran proses audit dan pemantauan oleh otoritas perpajakan.

Pajak merupakan fondasi penting bagi pembangunan dan kesejahteraan bangsa. Dengan memahami fungsi dan manfaatnya, kita dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam membayar pajak. Kontribusi setiap rupiah yang dibayarkan akan membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Mari bersama-sama membangun Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera melalui partisipasi aktif dalam pembayaran pajak. Dengan melakukan kewajiban ini secara bertanggung jawab, kita turut mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa. Tidak hanya itu saja, membayar pajak tepat waktu juga dapat memberikan perlindungan hukum bagi diri sendiri maupun bisnis yang dijalankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun