Kita adalah sekumpulan pemuda
Yang masih bingung dengan tujuannya
Kita adalah rombongan yang sering bertanya
Dimana ruang kita, bagaimana usia kita.
Kelelahan menunggu jawaban, benci melihat masa depan
Kemudian dijawab sendiri dan menikmati masa kebodohan
Kita adalah seorang pemuda
Yang tercipta seolah menjadi alat saja
Diberi gelar sebagai generasi penerus bangsa
Namun mau meneruskan bangsa yang mana ?
Yang korup dan membeberkan kriminal di tv berita ?
Atau yang santai-santai saja karena telah dikuasai para tetua?
Ah, generasi penerus bangsa ..
Sebagian pemuda telah dianggap sebagai manusia urakan,
Tukang tawuran,
Semangat meledak-ledak, namun meledakkan bom telak
Darahnya segar, namun menumpahkan darah orang sekitar
Kurang ajar!
Ada mahasiswa ilmu hukum, namun semakin banyak pengkhianatan hukum
Ada mahasiswa ilmu ekonomi, namun tingkat korupsi meninggi
Kita berdiri di antara mereka, dalam warna dan kata yang terbuka
Namun tak pernah sanggup meneruskan bencana
Dalam gelap kaki meringkuk menatap gelap
Bersuara, tak peduli ada atau tak ada yang mendengarnya
“Kita bukan penerus bangsa, Kita pengubah moral bangsa!”
Kita adalah pemuda
Yang bukan hanya berdasarkan UU No 40 tahun 2009 pasal satu ayat satu saja!
Kita adalah pemuda yang beranak sebagai agen perubahan untuk bangsa kita.
Djogjakarta, Alfin Rizal
(Dibuat : 14 Februari 2016 dan
Dibacakan pertama kali dalam pembukaan pameran “Vetta Olive” di Oper Kontrak Art Space 15 Februari 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H