Mohon tunggu...
Alfin Rizal
Alfin Rizal Mohon Tunggu... wiraswasta -

You know who am I .. :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita Bukan Generasi Penerus Bangsa

17 April 2016   20:59 Diperbarui: 17 April 2016   21:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita adalah sekumpulan pemuda

Yang masih bingung dengan tujuannya

Kita adalah rombongan yang sering bertanya

Dimana ruang kita, bagaimana usia kita.

Kelelahan menunggu jawaban, benci melihat masa depan

Kemudian dijawab sendiri dan menikmati masa kebodohan

 

Kita adalah seorang pemuda

Yang tercipta seolah menjadi alat saja

Diberi gelar sebagai generasi penerus bangsa

Namun mau meneruskan bangsa yang mana ?

Yang korup dan membeberkan kriminal di tv berita ?

Atau yang santai-santai saja karena telah dikuasai para tetua?

 

Ah, generasi penerus bangsa ..

Sebagian pemuda telah dianggap sebagai manusia urakan,

Tukang tawuran,

Semangat meledak-ledak, namun  meledakkan bom telak

Darahnya segar, namun menumpahkan darah orang sekitar

Kurang ajar!

Ada mahasiswa ilmu hukum, namun semakin banyak pengkhianatan hukum

Ada mahasiswa ilmu ekonomi, namun tingkat korupsi meninggi

 

 

Kita berdiri di antara mereka, dalam warna dan kata yang terbuka

Namun tak pernah sanggup meneruskan bencana

Dalam gelap kaki meringkuk menatap gelap

Bersuara, tak peduli ada atau tak ada yang mendengarnya

“Kita bukan penerus bangsa, Kita pengubah moral bangsa!”

 

Kita adalah pemuda

Yang bukan hanya berdasarkan UU No 40 tahun 2009 pasal satu ayat satu saja!

Kita adalah pemuda yang beranak sebagai agen perubahan untuk bangsa kita.

 

 

Djogjakarta, Alfin Rizal

(Dibuat : 14 Februari 2016 dan

Dibacakan pertama kali dalam pembukaan pameran “Vetta Olive” di Oper Kontrak Art Space 15 Februari 2016)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun