Siapa Alfin ini tidaklah penting, tetapi semangat nya untuk tetap bersekolah dan segudang prestasi yang ia raih inilah yang akan kami ulas
Malu aku malu pada semut merah yang berbaris di dinding..... Itu penggalan lirik lagu yang akrab di telinga kita di era 70an.
Disini saya konotasikan hal yang positif tentunya, saya malu bagaimana anak/rekan sekolah sama seperti kita tapi dia tidak seberuntung kita yang dikaruniai fisik dan mental yang normal dan kini dikenal dengan sebutan anak berkebutuhan khusus tapi mempunyai segudang prestasi.
Saya perkenalkan dia bernama Alfin Ramadhan, yang lebih akrab disapa Alfin. Dia bersekolah di SLB Negeri Semarang. Setiap hari berangkat dan diantar nenek nya menunggu angkot, saat melihatnya ada rasa kagum dalam hati. Bagaimana dengan kekurangan yang ada tetap semangat bersekolah, padahal tidak sedikit anak seperti Alfin dibiarkan begitu saja dirumah tanpa ada aktivitas apapun, apalagi bersekolah.
Bagaimana saya tidak mengatakan teman kita Alfin ini luar biasa, sudah banyak prestasi yang ia raih sejak SD hingga SMP, diantaranya:
1. Juara 2 lomba Adzan tingkat SD.
2. Juara 1 MTQ Â Lomba Penguatan Ketrampilan dan seni anak berkebutuhan khusus tingkat provinsi Jawa Tengah
3.Juara 1 Lomba Tilawah Remaja Putra tingkat Kecamatan Gunung Pati
4.Juara 2 Lomba menyanyi lagu Nasionalisme
5. Juara 3 menyanyi Siswa SDLB FLS2N
6. Juara 3 menyanyi solo SDLB FLS2N
7. Juara 1 Menyanyi putra
8. Juara 1 MTQ FLS2N Tingkat provinsi Jawa Tengah
Belum lagi Alfin sering mendapatkan undangan dari kampus kampus, radio Semarang, di TV Indosiar juga pernah tampil lho, bertilawah di acara pengajian.
Alasan saya membuat liputan ini tidak lain dan tidak bukan adalah hanya untuk sedikit mengajak merenung sejenak bahwa teman kita Alfin, dengan segala kekurangan yang dimiliki tapi dapat berprestasi dan ini menjadikan pembelajaran positif bagi kita yang justru dikaruniai fisik dan mental yang normal. Apa yang sudah kita lakukan baik disekolah maupun diluar sekolah, sudahkah kita merasa berguna bagi orang lain? Tentu pertanyaan ini berpulang kepada diri kita masing masing. Kinilah saatnya kita bisa berbagi suka dengan teman teman yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) ataupun di panti panti asuhan.
Banyak yang bisa kita perbuat untuk mereka tanpa harus menghitung berapa yang kita keluarkan untuk mereka.
Tuhan punya rencana sendiri dengan menciptakan kitayang normal dan mereka yang berkebutuhan khusus. Kini tinggal bagaimana kita mengartikan dan menterjemahkan dengan bijak.
(Junior,SMP Negeri 02 Semarang Jawa Tengah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H