Aku keluar minum kopi.
Banyak kapal mulai terbakar.
Aku bisa meloloskan diri.
Sebuah urusan dan pekerjaan besar.
Mungkin tak ada masa depan.
Hubungan yang semrawut.
Ini saat yang menentukan.
Antara negara dan bajak laut.
Antara Jakarta dan The Capital.
Pada titik ini.
Dirinya yang tidak menonjol.
Bisa-bisanya selamat dari maut ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!