Aku hanya ingin membuatnya tersenyum.
Aku yang masih bersemangat tentunya.
Sebelum.
Bayang-bayang kuda yang terus-menerus menghantuinya.
Di sudut bibir yang tersungging.
Dan aku gembira.
Tak lebih dari seorang maling.
Cinta yang amat mencintai sesungguhnya.
Manusia senang di temani.
Harus cepat-cepat menentukan pilihan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!