Mohon tunggu...
Alfino Hatta
Alfino Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Membaca, menulis puisi dan tertarik belajar hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Politik: Amuk

9 April 2024   10:58 Diperbarui: 9 April 2024   11:01 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: rri.co.id

Salah satu tukang rakyat akhirnya menekan tombol elektronik.

Memberikan benda curian itu begitu mudahnya.

Detik-detik yang kronik.

Bukankah mereka sudah siap dengan rencana?

Persis saat mereka berhasil melintasi pintu baja.

Loloskan itu! Biarkan itu lolos dengan mudah!

Tapi masih ada penjaga yang berjaga-jaga.

Amuk! Hanya bersih-bersih dan tinggalkan dengan marah.

Bagus. Itu berarti mereka bisa masuk dan pergi.

Ada banyak orang hebat dari suku bangsa.

Tidak sekalipun dalam imajinasi.

Itu bukan uang kecil atau satu-satunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun