Malam itu juga ia dijatuhkan perintah.
Kunjungan itu membuat aku hidup kembali.
Mengapa takut? Dia punya maksud nikah.
Selalu gugup tidak menentu, aku tidak mengerti.
Aku menilainya sebagai orang yang cerdik.
Kusadari amat mirip dengan temanku.
Diriku tidak ingin terusik.
Orang itu.
Dalam hal apapun.
Aku adalah gambaran sejati pendiam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!