Ada manusia biasa di rumah tersebut.
Berat perasaannya meninggalkan.
Kita manusia biasa, bukan malaikat.
Sosok yang berdiri atas perintah Tuhan di dalam keghaiban.
Aku berbasa-basi sejenak dengan wanita.
Padahal dalam hati,
Kesulitan menarik pintu pembicaraan yang terbelah dua.
Dan tak ingin mendengar lagi.
Karena cinta adalah kota besar.
Tentu saja apapun bisa terjadi.
Sumberku adalah seorang profesor.
Yang menghabiskan waktu 2 tahun di bidang psikologi.
Beliau menafsir beberapa waktu belakangan.
Kubaca satu barisan dengan merek global.
Aku mendekati profesor terang-terangan.
Mau menyuruh beliau tinggal.
Rencana-rencana strategisku telah digagalkan.
Selalu membuat lawan bicaranya menjadi ikut rasional.