Itu adalah janji mereka.
Tentu sebuah kewajiban bagi mereka.
Kemudian ada seseorang berkata padaku,
Kalian tidak perlu menunggu janji, tidak perlu.
Tertawa. Serombongan tertawa mendengar gurauan itu.
Kalau saja tidak ada yang memperhatikan. Aku akan membuatnya seperti kejadian Maxim Ratniuk dan Vadym Ursu.
Tentu saja ia tahu.
Pengucapan manusia-manusia itu sungguh menembus batas-batas akal sehat.
Aku mencintai negeriku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!