Kapal asing telah berlayar mewah.
Kepergiannya laksana cangkang muda direbut dari induk.
Menurut ayah barang itu sangat murah.
Berliannya saja dari kira-kira dua truk.
Berlayar dalam, lancar penuh siasat, dan menggagahkan seperti Dewata.
Negara asing ini berada sejauh separuh dunia kita.
Sejauh pikiran dapat menjangkaunya.
Merajalela tanpa proses semuanya.
Dalam negeriku, baru seumur jagung.
Dengan cepat kalimat itu menggelembung dan membiak diri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!