Mohon tunggu...
Alfino Hatta
Alfino Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Membaca, menulis puisi dan tertarik belajar hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Politik: Pengisi Suara

13 Februari 2024   16:19 Diperbarui: 27 Februari 2024   11:35 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi telah runtuh.

Dari solo ke jakarta.

Menjanjikan keluarga dan di terima utuh.

Oleh mahkamah kemuliaan negara.

Kemuliaan sebuah negara berasal dari kepala.

Kepala yang di pilih ekor,

Dan ekor yang di pilih kepala.

Atau tidak memiliki ekor.

Sungguh berat rasanya.

Punya negeri yang buta.

Tahukah kamu apa dampaknya?

Menerima seorang pelanggar menjadi wakil raja.

Jika kepemimpinan di republik.

Seperti keluarga dalam bilik.

Maka jangankan dihargai.

Masa depan nanti: 

Keputusan.

Berasaskan.

Kekeluargaan.

Dan tinggal menunggu, negeri ini sampai menjadi kenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun