Aku lalui lamgkah dengan senyuman.
Tiada membusungkan dada, tersenyum gembira.
Ayoh! Kita adalah makhluk-makhluk yang diciptakan,
Dengan segumpal darah dan tanahnya.
Aku memang mahkamah bagi:
Diriku sendiri.
Tanpa rakyat dan wilayah bagi:
Negaraku sendiri.
Oh, negeri.
Darimu aku banyak mengetahui dari.
Penyesalan diri.
Hati berpura-pura buta.
Wahai para diri.
Bukankah kalian dijuluki oleh yang tak terprovokasi,
Sebagai makhluk mulia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!