Jabatan demi jabatan berhasil terbuat.
Dari Solokarta ke suatu tempat.
Baju jas resmi yang mereka kenakan.
Mereka pamerkan kepada Tuhan.
Tetapi mana ada?
Kau pintar benar mencuri, tiada jejak tinggal terasa.
Pekik di atas: Presiden Muda.
Engkau tetap buta.
Masih ingat bagaimana rasanya?
Rasa dalam setiap tenggakan.
Relawan turun dan memintal keadilan.
Akhirnya mati, jika harus diterimanya.
Kita bukan lagi si cilik tiada tahu jalan.
Ini negaraku.
Dibangun oleh para cendekiawan.
Bukannya bergulat dibalik tutup botol yang berlaku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!