Antara.
Dan ditunjukan dengan pasti dimana.
Maka, apa arti seribu nyawa.
Dalam dunia yang penuh masa.
Menebar darma kejahatan di tengah kehidupan.
Maaf, kenapa kamu tetap buta?
Hingga waktu mengharuskannya kembali ke haribaan.
Maka.
Lampu pualam yang menyala terang.
Atau, nyala api yang membakar.
Mengantrilah kamu seorang-seorang.
Hingga terpenyet seperti kumbang.
Bisikan itu berubah menjadi teriakan yang sangar di neraka.
Hanya satu jangka.
Menyambut kesakitan yang tertunda.
Entah berapa lama.
Hidup---mati terus bernyawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H