Mohon tunggu...
Alfin Muakip
Alfin Muakip Mohon Tunggu... Guru - Yang penting baik dan bermanfaat

Suka sesuatu di luar nalar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Februari

3 Februari 2020   19:50 Diperbarui: 3 Februari 2020   19:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi pun membutakan mata

Daun bergoyang terhempas hembusan nafas

Menari berirama melegakan pikiran

Untuk terus bermimpi sampai sanggup berdiri

Pagi di februari menenangkan

Hati yang gelisah banyak merasa

Pijakan hidup yang masih salah kaprah

Menjadi manusia bumi yang baik hati

Air pagi itu menghangatkan

Perjalanan panjang dalam umur yang memendek

Berkata terus berkata

Bahwa apa yang bisa aku perbuat

Rasanya mendengung tak berirama

Rontokan jiwa yang semakin terkikis

Oleh sembilu yang telah berlalu

Menampakkan nyawa tanpa karya

Februari telah menjadi saksi

Aksi bela hati untuk terus berlari

Menentramkan kondisi pada diri sendiri

Hingga semua indah saat aku terpanggil nanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun