Suatu set data yang besar dan kompleks yang dihasilkan dengan kecepatan tinggi dari berbagai sumber, seperti sosial media, sensor perangkat, video/audio, dan masih banyak lagi, yang mencakup karakteristik 3V (Volume, Veritas, Value) sering dikenal dengan BIG DATA. Kararakteristik volume pada big data merujuk pada jumlah data yang dihasilkan dari berbagai sumber, veritas mengacu pada jenis data yang berbeda, yang mencakup data terstruktur, data semi-terstuktur, dan data tidak terstruktur, sedangkan value menggambarkan seberapa banyak informasi yang didapatkan dari data tersebut.
Untuk membuat sebuah keputusan, perusahaan harus memiliki landasan dan fondasi kuat yang mendasari keputusan tersebut diambil. Big data berperan penting untuk memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk suatu perusahaan agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang paling tepat. Contohnya, dalam kasus bisnis dan industri Big Data membantu perusahaan memahami pelanggan mereka dengan lebih baik dengan menganalisis pola pembelian, umpan balik, dan perilaku, yang mengarah pada layanan dan produk yang lebih dipersonalisasi. Perusahaan dapat mengoptimalkan operasi dengan menganalisis set data besar untuk mengidentifikasi hambatan, menyederhanakan proses, dan mengurangi biaya. Big Data mampu mendorong inovasi dengan memberikan wawasan yang mengarah pada pengembangan produk, layanan, dan model bisnis baru. Contoh lain, dalam bidang kesehatan Big Data memungkinkan pemrosesan dataset genomik besar, yang mengarah pada kemajuan dalam pengobatan yang dipersonalisasi dan pemahaman tentang gangguan genetik.
Namun sekali lagi, big data adalah suatu set data yang sangat besar dan kompleks, lantas bagaimana pengelolaan big data yang tepat agar informasi yang dihasilkan mampu memberikan fondasi kuat kepada suatu perusahaan untuk mengambil keputusan? Seluruh set data dengan volume yang sangat besar ini disimpan ke dalam data base. Jika big data memuat informasi-informasi, maka database memuat big data-big data. Kalau kita ibaratkan, big data adalah suatu file yang berisikan kertas-kertas penting dan database adalah laci yang menyimpan kumpulan file-file tersebut. Jadi, Database (basis data) adalah sebuah kumpulan data yang terstruktur dan terorganisir dengan baik, yang disimpan secara elektronik di dalam sistem komputer. Data dalam database disimpan dalam tabel yang terdiri dari baris dan kolom, di mana setiap baris mewakili entitas tunggal dan setiap kolom mewakili atribut atau field dari entitas tersebut.
Database memungkinkan manajemen yang efisien terhadap data yang dihasilkan dari berbagai sumber dalam lingkungan Big Data. Ini termasuk kemampuan untuk mengintegrasikan data dari sumber-sumber yang berbeda, baik internal maupun eksternal, sehingga data dapat disatukan dan digunakan secara efektif. Dengan query language yang kuat dan fitur analitik yang terintegrasi, database memungkinkan perusahaan untuk mengambil wawasan berharga dari data yang terkumpul. Database modern dirancang untuk menangani skala dan kecepatan yang tinggi yang dibutuhkan dalam pengelolaan Big Data. Dengan fitur-fitur seperti basis data terdistribusi, sharding, dan teknologi in-memory, database dapat ditingkatkan skalabilitasnya untuk memenuhi tuntutan data yang terus bertambah. Selain itu, Database juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis prediktif dan personalisasi layanan berdasarkan data yang dikumpulkan dari Big Data. Dengan menggunakan data historis dan real-time yang tersimpan dalam database, perusahaan dapat menghasilkan rekomendasi yang lebih baik dan menyesuaikan pengalaman pengguna secara lebih personal.
Teknologi data base terbaru untuk Big Data terus berkembang untuk mengatasi tuntutan skala, kecepatan, dan kompleksitas data yang semakin meningkat. Berikut beberapa teknologi terbaru database untuk big data yang dapat kamu gunakan:
NoSQL Databases: Databases NoSQL seperti MongoDB, Cassandra, dan HBase dirancang khusus untuk mengelola data yang tidak terstruktur atau semi-struktur dalam skala besar. Mereka menawarkan skalabilitas horizontal yang tinggi dan dapat menangani jumlah data yang sangat besar dengan efisien.
NewSQL Databases: NewSQL adalah solusi yang menggabungkan fitur-fitur basis data relasional tradisional dengan skalabilitas horizontal yang tinggi. Contoh NewSQL termasuk CockroachDB dan TiDB, yang cocok untuk aplikasi dengan kebutuhan transaksional yang tinggi pada skala besar.
In-Memory Databases: Database in-memory seperti Redis dan Memcached menyimpan data secara langsung di memori, yang memungkinkan akses data yang sangat cepat dan responsif. Mereka cocok untuk aplikasi yang memerlukan pemrosesan data real-time dengan latensi rendah.
Basis Data Grafis: Basis data grafis seperti Neo4j dirancang untuk mengelola dan menganalisis data grafis yang kompleks, yang sering ditemui dalam aplikasi jejaring sosial, analisis jaringan, dan rekayasa perangkat lunak.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!