Mohon tunggu...
Alfin Ganteng
Alfin Ganteng Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Fundamentalisme Agama

15 Oktober 2024   23:06 Diperbarui: 15 Oktober 2024   23:06 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Globalisasi dan Modernisasi: Perubahan cepat dalam kehidupan sosial dan ekonomi sering kali dianggap mengancam nilai-nilai tradisional. Banyak individu merasa kehilangan identitas dan mencari pegangan dalam ajaran agama yang lebih otoritatif.

2. Ketidakadilan Sosial dan Ekonomi: Ketimpangan yang semakin melebar antara negara-negara kaya dan miskin, serta korupsi yang merajalela, menciptakan ketidakpuasan di kalangan umat Islam. Fundamentalism sering kali memberikan jawaban simplistik terhadap masalah yang kompleks.

3. Politik dan Kekuatan: Intervensi luar dan konflik politik di negara-negara Muslim juga berkontribusi pada radikalisasi. Perasaan bahwa agama mereka diserang atau dipermalukan dapat mendorong orang untuk kembali ke ajaran yang lebih ketat.

 Pengaruh Fundamentalisme

1. Politik: Gerakan fundamentalis sering terlibat dalam politik, mempengaruhi kebijakan pemerintah, dan terkadang berusaha mendirikan negara berdasarkan hukum syariah. Ini dapat menimbulkan konflik dengan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.

2. Sosial: Fundamentalisme dapat memperkuat norma-norma tradisional dan konservatif, khususnya dalam hal gender dan peran masyarakat. Sering kali, ini berdampak negatif pada kemajuan sosial, terutama bagi perempuan.

3. Budaya: Dalam upaya mempertahankan nilai-nilai agama, fundamentalisme dapat menyebabkan penolakan terhadap pengaruh budaya luar, yang sering dianggap merusak. Ini dapat mengarah pada isolasi budaya dan konflik identitas.

 Dampak Negatif

1. Radikalisasi dan Kekerasa: Dalam beberapa kasus, fundamentalisme dapat mengarah pada tindakan ekstrem dan kekerasan, baik terhadap pihak luar yang dianggap sebagai ancaman maupun terhadap sesama Muslim yang memiliki pandangan berbeda.

2. Stigmatisasi: Fundamentalism sering kali menciptakan stigmatisasi terhadap umat Islam yang moderat. Hal ini berkontribusi pada prasangka dan diskriminasi di berbagai belahan dunia.

3. Polarisasi: Ketegangan antara penganut fundamentalisme dan kelompok moderat dapat menyebabkan polarisasi dalam masyarakat Muslim, menghambat dialog dan kerja sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun