Mohon tunggu...
Alfin Azam
Alfin Azam Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hobi Berpetualang atau Mendaki Gunung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mahasiswa KKN UNTAG Surabaya Melakukan Pelatihan pengolahan Limbah Plastik Menjadi Paving BLOCK

9 Juli 2023   15:22 Diperbarui: 9 Juli 2023   16:26 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4. Produk Paving Block dari Sampah Plastik

Mojokerto, 9 Juli 2023 - Kuliah Kerja Nyata Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (KKN UNTAG) merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa sebagai program pengabdian kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya kelompok R30 yang dilaksanakan pada tanggal 03 - 14 juli 2023, bertempat di Desa Payungrejo Kec Kutorejo Kabupaten Mojokerto.

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan oleh Muhamamd Maulana Alfiansyah mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi Elektro dengan dibimbing oleh bapak Muizzu Nurhadi, SS., M Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sekaligus dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Siapa yang menduga?... Sampah plastik yang sudah habis pakai dari sumber hasil aktivitas manusia kini dapat disulap menjadi produk bernilai jual tinggi. Tentu ditangan yang tepat mahasiswa universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ini berhasil membuat produk dari limbah sampah plastik yang tidak berguna lagi menjadi produk bernilai jual. Lewat program KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilaksankannya.

Pelatihan pembuatan produk paving block dari sampah plastik ini tepatnya disasarkan kepada karang taruna dusun Wonokusumo dan dusun Rejoso di desa Payungrejo Kec Kutorejo, tentu hal ini sangat bermanfaat khususnya untuk pembangunan jalan desa maupun jalan taman, selain itu program ini juga dapat  mengurangi penumpukan sampah plastik pada tempat pembuangan sementara yang menumpuk, progam kerja ini juga dapat menciptakan usaha baru khususnya untuk warga desa payungrejo dengan usia yang  masih produktif, serta dapat meningkatkan perkonomian desa apabila paving block ini dapat dikelola atau di produksi dalam skala besar.

Paving block merupakan material konstruksi yang umumnya digunakan untuk membuat jalan, trotoar, atau area parkir. Biasanya terbuat dari beton atau batu alam, namun saat ini telah dikembangkan teknologi untuk memproduksi paving block dari limbah sampah plastik. Inovasi ini memiliki potensi besar dalam membantu mengurangi masalah sampah plastik yang semakin meningkat di berbagai desa. Artikel ini akan menjelaskan tentang proses pembuatan paving block dari limbah sampah plastik dan manfaatnya bagi desa.

Gambar 2. Proses Peleburan
Gambar 2. Proses Peleburan

Alat dan bahan yang digunakan yaitu limbah plastik 3-4 kg, panci, cetakan paving block dan air. Berikut cara pembuatan Paving Block dari Limbah Sampah Plastik.

Pembuatan paving block dari limbah sampah plastik melibatkan beberapa tahap yang meliputi pengumpulan, pemisahan, pemotongan, Peleburan, pencampuran, pencetakan dan pendiginan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pembuatan paving block dari limbah sampah plastik:

Pengumpulan dan Pemisahan: Limbah sampah plastik dikumpulkan dari berbagai sumber seperti rumah tangga, pasar, atau tempat pembuangan sampah. Kemudian, sampah plastik dipisahkan berdasarkan jenis dan kualitasnya.

Pemotongan: Sampah plastik yang telah dipilah kemudian dipotong-potong menjadi ukuran kecil-kecil. Proses ini bertujuan untuk mengubah sampah plastik menjadi serpihan-serpihan kecil yang lebih mudah diolah.

Peleburan : Sampah-sampah yang kecil-kecil tadi dimasukan ke dalam panci untuk di lebur atau dibakar hingga berbentuk cair hitam pekat dengan lama maksimal 2 jam peleburan.

Pencampuran: Kemudian leburan plastik tadi dicampur dengan oli bekas dan bahan pengisi lainnya seperti pasir. Adapun kegunaan pasir ini sebagai pemberat supaya hasil paving block nanti memiliki berat yang baik dan tidak mengambang apabila dalam terkena genangan air seketika hujan atau banjir. Proporsi campuran bervariasi tergantung pada jenis paving block yang diinginkan.

Pencetakan: Campuran  adonan serpihan plastik dan bahan campuran tadi di masukan kedalam cetakan paving block yang sudah disediakan. Pemadatan dilakukan untuk memastikan bahwa campuran terkompresi dengan baik dan membentuk paving block yang kokoh.

Pendinginan: Setelah dicetak, paving block harus rendam air, paving block dibiarkan dalam air selama semalaman agar mengeras dengan baik dan mengering dengan sempurna.

Gambar 3. Proses Pencampuran 
Gambar 3. Proses Pencampuran 

Manfaat Paving Block dari Limbah Sampah Plastik untuk Desa :

Penggunaan paving block dari limbah sampah plastik memiliki beberapa manfaat bagi desa, antara lain:

Pengurangan Limbah Plastik: Dengan memanfaatkan limbah jumlah sampah plastik yang masuk ke tempat pembuangan sampah dapat berkurang secara signifikan. Ini membantu mengurangi dampak negatif limbah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Peningkatan Infrastruktur Desa: Paving block merupakan solusi yang ekonomis dan tahan lama untuk membangun jalan dan trotoar di desa. Dengan menggunakan paving block dari limbah sampah plastik, desa dapat memperbaiki infrastruktur mereka dengan biaya yang lebih rendah daripada menggunakan material konvensional, meningkatkan kebersihan dan estetika desa. Paving block yang rata dan kokoh memberikan jalan yang lebih mudah dilalui, mengurangi genangan air saat hujan, dan memberikan akses yang lebih baik bagi pejalan kaki dan kendaraan.

Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Penggunaan paving block dari limbah sampah plastik dapat menjadi contoh nyata tentang upaya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Ini dapat mendorong kesadaran masyarakat desa akan pentingnya pengurangan, daur ulang, dan pemanfaatan kembali limbah sebagai langkah dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Gambar 4. Produk Paving Block dari Sampah Plastik
Gambar 4. Produk Paving Block dari Sampah Plastik

Paving blok dari plastik dinilai lebih kuat sesuai dengan massa jenis plastik. Produk ini dinilai lebih awet dari paving blok biasa lantaran tidak terkikis air.  Pembuatan sendiri berharap paving blok ini bisa diproduksi massal, khususnya di Desa Payungrejo. Sebab, dengan sentuhan teknologi tepat guna, paving ini bakal menurunkan beban pemakaian plastik.

Gambar 5. Mahasiswa KKN UNTAG Mempresentasikan Produknya
Gambar 5. Mahasiswa KKN UNTAG Mempresentasikan Produknya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun