Mohon tunggu...
Alfina wati Mendrofa
Alfina wati Mendrofa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar / Mahasiswa

Membaca buku, memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebudayaan Lokal di Tengah Gempuran Modernisasi

6 Juli 2024   09:49 Diperbarui: 6 Juli 2024   10:03 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Perkembangan zaman yang semakin modern  ini, pentingnya kita melestarikan budaya yang ada  dalam lingkungan kita. Dalam hal ini  perkembangan zaman ini meliputi banyak aspek yang dapat mempengaruhi pola kehidupan kita. Kebudayaan berasal dari Bahasa sansekerta yaitu "buddayah", yang merupakan bentuk jamak dari buddhi,yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan berarti hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kebudayaan merupakan sesuatu yang kompleks , yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaa, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lainny, serta kebiasaan yang di dapati oleh manusia sebagai anggota masyarakat.kebudayan ini merupakan sebuah asset yang dimiliki oleh disetiap daerah yang diwajibkan untuk dilestarikan  dan di budidayakan kepada generasi penerus, yang merupakan sebuah identitas daerah tersebut untuk dapat dijadikan sebuah momentum terhadap generasi  yang akan datang.

            Kebudayaan lokal adalah serangkain kebiasaan dan nilai bersama yang dianut masyarakat tertentu. Pengertian budaya lokal sering dihubungkan dengan kebudayaan suku bangsa. Konsep suku bangsa sendiri sering dipersamakan dengan konsep kelompok etnik. Suku bangsa hendaknya dilihat sebagai golongan yang khusus. Kekhususan suku bangsa diperoleh secara turun-temurun dan melalui interaksi antar budaya. Budaya Lokal atau dalam hal ini budaya suku bangsa ini menjadi identitas pribadi ataupun kelompok masyarakat. Budaya lokal adalah budaya asli suatu wilayah atau kelompok masyarakat itu sendiri. Budaya lokal juga bisa diartikan sebagai ciri khas sebuah kelompok masyarakat dalam berinteraksi dan berperilaku di lingkungannya. Budaya suatu wilayah atau kelompok masyarakat ini pun dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari faktor geografis, agama, politik, ekonomi, dan lainnya. Budaya lokal tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat suku atau daerah tertentu karena warisan turun-temurun yang dilestarikan. Budaya daerah ini akan muncul saat penduduk suatu daerah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama, sehingga menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk lainnya.

            Modernisasi adalah proses transformasi yang membawa perubahan signifikan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang lebih modern, memengaruhi hampir semua aspek kehidupan sehari-hari. Dalam bidang teknologi dan komunikasi, kemajuan seperti internet, smartphone, dan media sosial telah merevolusi cara kita berinteraksi dan bekerja. Teknologi informasi memungkinkan komunikasi instan melalui email dan pesan singkat, menggantikan surat tradisional, serta membuka akses informasi global melalui media sosial dan mesin pencari. Dalam konteks ini modernisasi  meliputi banyak aspek salah satunya yaitu urbanisasi adalah salah satu manifestasi modernisasi yang terlihat jelas, di mana banyak orang berpindah dari desa ke kota untuk mencari peluang kerja dan fasilitas yang lebih baik. Ini mengakibatkan pertumbuhan kota besar dan perubahan pola hidup dari gaya agraris menjadi lebih urban. Infrastruktur perkotaan seperti jalan raya, jembatan, dan sistem transportasi umum yang lebih baik meningkatkan mobilitas dan konektivitas masyarakat. Dalam konteks ekonomi, modernisasi mendorong globalisasi yang membuka pasar internasional dan investasi, membawa produk dan layanan dari seluruh dunia ke pasar lokal, serta menciptakan pekerjaan baru di sektor ekonomi berbasis pengetahuan dan teknologi, menggeser pekerjaan tradisional yang semakin terotomatisasi.

            Modernisasi budaya merupakan serangkaian proses dimana relasi akal dan budi manusia relatif terlepas dari wilayah geografis . Hal tersebut memunculkan jalinan situasi yang integratif antara akal dan budi manusia di suatu belahan bumi dengan yang lainnya. Modernisasi merupakan bagian dari perubahan sosial yang direncanakan. Perubahan yang  terjadi sebagai akibat dari modernisasi tergantung dari kebijakan penguasa, bidang mana  yang akan dirubah melalui modernisasi tersebut. Masyarakat harus siap terhadap perubahan  yang terjadi sebagai akibat dari modernisasi, karena dikehendaki atau tidak dikehendaki  setiap masyarakat pasti akan mengalami perubahan, terutama sebagai dampak dari  modernisasi yang berkembang tanpa batas.

            Budaya lokal yang hidup di tengah masyarakat biasanya lahir dari dorongan spritual masyarakat dan ritus-ritus lokal yang secara rohani dan material sangat penting bagi kehidupan sosial suatu lingkungan masyarakat desa. Budaya lokal memiliki hubungan yang sangat erat dengan masyarakat di suatu lingkungan dengan seluruh kondisi alam di lingkungan tersebut. Ia ditampilkan dalam berbagai upacara adat suatu desa, bersih desa, misalnya dilakukan untuk menghormati roh nenek moyang sebagai penunggu desa. Maksud upacara agar desa dilimpahi kesejahteraan oleh penunggu tersebut. Terlepas dari kepercayaan tersebut, upacara yang dilakukan dengan cara membersihkan desa menghasilkan dampak lingkungan yang baik. Apabila desa bersih dari limbah apapun maka alirannya yang berfungsi mengaliri persawahan akan lancar. Lingkungan desa akan menjadi bersih dan sehat sehingga panen menjadi baik. Budaya ini sering kali dikaitkan dengan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan secara turun temurun kepada generasi.

            Kebudayaan lokal meliputi banyak aspek yang  harus  kita lestarikan, antara lain , cara berpakaian, tari tradisional , upacara adat, dan budaya lain. Budaya ini sering berlebur dalam kehidupan masyarakat  yang sering disepelekan maknanya, seperti halnya berpakaian sering kali kita tidak dapat menghindari  dari budaya dari belahan dunia mudah diakses  dan diadopsi, menciptakan gaya berpakaian yang lebih beragam dan multicultural, untuk tetap kita jadikan sebagai  kebisaan dan kita leburkan dalam budaya kita , sehingga kita beranggapan bahwa budaya tersebut  akan menarik perhatian orang, akan tetapi  hal ini dapat menimbulkan menipisnya budaya yang dilahirkan oleh luhur kita. Akan tetapi dalam hal ini juga ,kita perlu mengikuti kemajuan zaman , menyesuaikan  diri  dengan hal yang keadaan dunia yang serba teknologi, dalam hal budaya berpakaian kita perlu kita dapat mengikuti trend mode global akan tetapi  yang sesuai dengan norma dan nilai budaya setempat , yang dapat memungkinkan  kita tetap relevan di kancah international tanpa menghilangkan identits budaya.

             Tari tradisional juga mengalami  pergeseran budaya , begitu banyak perubahan yang terjadi dalam model  tari tradisional kita, banyak formasi --formasi baru  di adopsi dari budaya luar dan di leburkan pada tari tradisional kita. adapun dampak komersialisasi pada tari tradisonal kemungkinan kehilangan esensi dan makna aslinya ketika dikomodifikasi untuk tujuan hiburan atau prawisata, seringkali mengorbankan keaslian untuk daya Tarik komersial, kemudian hilangnya identitas budaya, akibat pengaruh budaya global dapat menyebabkan homogenesasi budaya, dimana tari tradisional kehilangan ciri khasnya dan menjadi seragam dengan gaya tari modern lainnya. Selain itu juga dampak yang dapat terjadi yaitu penurunan minat generasi muda untuk belajar terhadap budaya tari tradisional , denggan maraknya budaya pop dan hiburan modern, generasi muda mungkin kurang tertarik untuk mempelajari dan melestarikan tari tradisioanl. Akan tetapi dibalik itu semua ada ada hal yang dapat di manfaatkan dari kemajuan modern ini yaitu , adanya penyebaran tradisonal kita dapat manfaatkan teknologi seagai media untuk mempromosikan budaya kita kepada dunia agar tari tradisional dapat dikenal luas , melaui media social, festival internasianal , dengan begitu kita dapat  memberi kesempatan bagi tari tradisional diakui oleh dunia. Kemudian kita dapat memanfaatkan teknologi sebagai pelestarian melalui dokumentasi untuk menyimpan secara digital sehingga dapat membantu dalam pelestarian dan pendidikan generasi mendatang.

             Norma adat upacara pada saat ini juga mengalami perubahan di era globalisasi ini, kebudayaan dan adat istiadat mengalami berbagai dampak signifikan, baik positif maupun negatif. Salah satu dampak positifnya adalah pertukaran budaya yang memungkinkan berbagai negara dan komunitas saling memperkaya kebudayaan lokal dengan pengetahuan, seni, dan tradisi dari luar. Selain itu, perkembangan teknologi informasi memudahkan akses untuk mempelajari adat istiadat dari berbagai belahan dunia, yang pada gilirannya meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap keberagaman budaya. Globalisasi juga mendorong beberapa komunitas untuk memperkuat dan melestarikan budaya lokal mereka sebagai bentuk kebanggaan dan identitas. Di sisi ekonomi, kebudayaan lokal yang unik dapat menarik minat pariwisata dan investasi, memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal. Namun, ada juga dampak negatif yang harus diwaspadai. Erosi budaya lokal bisa terjadi akibat dominasi budaya global yang lebih populer, seperti budaya pop Barat. Komersialisasi budaya dapat mengurangi makna dan nilai spiritual atau sosial yang terkandung di dalamnya. Selain itu, globalisasi sering kali membawa homogenisasi budaya, di mana perbedaan dan keunikan budaya lokal berkurang karena adopsi gaya hidup dan nilai-nilai global. Generasi muda, yang cenderung lebih tertarik pada budaya global yang dianggap lebih modern dan trendi, juga bisa kurang tertarik untuk mempelajari dan melestarikan adat istiadat lokal. Tantangan besar di era globalisasi ini adalah bagaimana menyeimbangkan antara penerimaan aspek positif dari globalisasi sambil tetap menjaga dan melestarikan kekayaan budaya dan adat istiadat lokal.

            modernisasi membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat, mempengaruhi budaya lokal dengan berbagai cara. Nilai dan tradisi yang dahulu sangat dijunjung tinggi sering kali tergeser oleh nilai-nilai baru yang lebih sesuai dengan kehidupan modern, seperti individualisme yang menggantikan kebersamaan dan gotong royong. Pengaruh budaya asing melalui globalisasi, terutama budaya pop Barat, sering kali lebih menarik bagi generasi muda dibandingkan dengan budaya lokal, yang menyebabkan pergeseran identitas budaya. Namun, teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat juga membuka peluang untuk menyebarkan dan melestarikan budaya lokal melalui platform digital. Urbanisasi yang masif mengubah gaya hidup masyarakat, di mana kehidupan perkotaan sering kali menyulitkan pelaksanaan tradisi yang membutuhkan ruang dan komunitas erat. Ekonomi modern dan pariwisata budaya menawarkan peluang keuntungan, namun juga membawa risiko komersialisasi yang dapat mengurangi makna asli tradisi lokal. Sistem pendidikan yang lebih menekankan pada sains dan teknologi sering kali mengabaikan pendidikan budaya lokal, sehingga generasi muda kurang mengenal warisan budaya mereka. Di sisi lain, modernisasi juga mendorong upaya pelestarian budaya, dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga tradisi dan bahasa lokal. Interaksi antarbudaya yang semakin intensif memperkaya kebudayaan lokal melalui pertukaran ide dan praktik, menciptakan bentuk baru dari ekspresi budaya yang tetap menghargai akar tradisional. Secara keseluruhan, modernisasi membawa baik tantangan maupun peluang, menuntut keseimbangan antara mempertahankan tradisi dan mengadopsi perubahan baru untuk memastikan kebudayaan lokal tetap hidup dan relevan di era modern. Dampak globalisasi dan kemajuan dibidang tekknologi komunikasi yang masuk secara tidak disadari membawa dampak terhadap intensitas kontak budaya antar suku maupun dengan kebudayaan dari luar. Khususnya dengan kontak budaya dengan kebudayaan asing itu bukan saja intensitasnya menjadi besar, tetapi juga penyebarannya berlangsung dengan cepat dan luas jangkauannya. Terjadilah perubahan orientasi budaya yang kadangkadang menimbulkan dampak terhadap tata nilai masyarakat.

            Modernisasi memberikan dampak yang sangat fatal di tengah masyarakat dikarenakan adanya perubahan nilai-nilai kebiasaan diri dalam kelompok masyarakat tersebut,skala perubahan bisa dikatakan perubahan besar dan perubahan kecil. Dimulai dari perubahan kecil ini adalah hal-hal yan sering dilakukan masyrakat zaman dulu sering kali di lupakan bahkan tidak dilakukan dikarenakan adanya perubahan kebiasaan masyarakat yan lebih cenderung  melakukan aktivitas dengan kemampuan sendri tanpa komunikasi antara yang lain.komunikasi juga  sangat   pentin dalam membentuk sebuah ikatn yang baik terhadap sesama, yang dapat membangun relasi yang baik dan interaksi komunikasi, akan tetapi pada zaman modernisasi ini dalal konteks keseharian masyarakat lebih cenderung menghabiskan waktu dengan alat teknologi yan serba cangih, melakukan segala sesuuatu hal melalui alat tersebut, tanpa mengetahui apa  dampak dari alat tersebut. Nilai moral yang ada pada diri masyarakat sekarang mulai menipis salah satunya  Nilai-nilai tradisional seperti gotong royong dan kekeluargaan dapat tergeser oleh nilai-nilai individualisme dan materialisme. Selain itu, struktur sosial yang dulunya agraris dan komunal berubah menjadi lebih urban dan terfragmentasi seiring dengan migrasi penduduk dari desa ke kota. Teknologi modern, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, mengubah cara orang berkomunikasi dan mengakses informasi, sering kali menghilangkan tradisi lisan yang sebelumnya dominan. Globalisasi yang menyertai modernisasi memperkenalkan elemen budaya asing, yang dapat menyebabkan hilangnya elemen kebudayaan lokal atau terjadinya akulturasi. Di bidang ekonomi, modernisasi mengubah pola mata pencaharian tradisional, menggantikan pertanian dan kerajinan tangan dengan pekerjaan di sektor industri dan jasa, yang berdampak pada pengetahuan dan keterampilan tradisional. Pendidikan modern dan akses ke informasi global juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap tradisi dan kepercayaan lokal, mengembangkan pemikiran kritis yang dapat mempertanyakan praktik budaya mereka. Namun, modernisasi juga dapat membawa upaya pelestarian dan revitalisasi budaya, di mana kesadaran akan pentingnya mempertahankan warisan budaya meningkat, dan teknologi modern digunakan untuk mendokumentasikan dan mempromosikan kebudayaan lokal. Secara keseluruhan, modernisasi menghadirkan tantangan dan peluang bagi kebudayaan lokal, dan respon serta penyesuaian masyarakat terhadap perubahan ini akan menentukan nasib elemen-elemen kebudayaan mereka. Modernisasi membawa perubahan besar terhadap budaya ,  dengan alat terknologi yang semakin canggih , maka masyarakat lebih mudah menadopsi budaya luar, yang memberikan dampak terhadap budaya lokal. Salah satunya yaitu budaya dalam berpakaian , yang mana generasi sekarang lebih mengarag pada style luar yang memiliki sebuah desain yang menarik dan unik yang mungkin memberikkan sebuah dampak terhadap budaya lokal.

            Pentingnya untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal di tengah gempuran modernisasi ini  sangatlah  penting karena budaya lokal merupakan bagian dari identitas suatu masyarakat. Dengan melestarikan budaya lokal, kita menjaga warisan nenek moyang dan memperkuat rasa kebanggaan serta keberlanjutan identitas budaya. Selain itu, budaya lokal berkontribusi pada kekayaan dan keberagaman budaya dunia, di mana setiap budaya memiliki nilai, tradisi, dan keunikan yang berharga. Budaya lokal juga mengandung pengetahuan dan kearifan yang bermanfaat, seperti praktik pertanian tradisional, pengobatan herbal, dan sistem sosial yang efektif dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan masyarakat. Dari sisi ekonomi, budaya lokal dapat menjadi daya tarik wisata yang mendukung ekonomi lokal melalui festival, seni, dan kerajinan tangan tradisional yang menarik wisatawan dan mendatangkan pendapatan bagi masyarakat setempat. Selain itu, melestarikan budaya lokal membantu menjaga stabilitas sosial dengan memperkuat ikatan komunitas dan mempromosikan saling pengertian serta toleransi di antara kelompok-kelompok yang berbeda. Di tengah arus globalisasi, melestarikan budaya lokal juga menjadi bentuk resistensi yang membantu masyarakat mempertahankan jati diri mereka sendiri tanpa tergerus oleh homogenisasi budaya global. Dengan menjaga dan melestarikan budaya lokal, kita tidak hanya menghormati leluhur dan warisan kita, tetapi juga memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati dan belajar dari kekayaan budaya yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun