Kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI) telah membawa dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi remaja. AI telah menyediakan berbagai kemudahan dan peluang dalam berbagai aspek kehidupan remaja, seperti dalam pendidikan, hiburan, dan interaksi sosial. Namun, di balik manfaatnya, terdapat bahaya yang perlu diwaspadai. Jadi, apa saja bahaya-bahaya AI bagi remaja dan bagaimana mereka dapat menavigasi era digital dengan bijak? Simak selengkapnya pada artikel berikut ini.
1. Ketergantungan Digital yang Berlebihan
Salah satu bahaya utama AI bagi remaja adalah ketergantungan yang berlebihan terhadap teknologi. Remaja yang terlalu bergantung pada AI, seperti media sosial hingga permainan online. Tidak hanya itu, ketergantungan remaja pada AI saat ini merambat hingga pengerjaan kegiatan mereka sehari hari.
Hal ini dapat mengganggu keseimbangan hidup mereka dan menghambat perkembangan keterampilan sosial serta kegiatan fisik yang penting untuk pertumbuhan yang sehat. Beberapa dari remaja tersebut mungkin mengalami gangguan kesehatan mental, isolasi sosial, dan kurangnya interaksi langsung dengan lingkungan sekitar mereka.
Penting bagi remaja untuk menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dengan aktivitas di dunia nyata, seperti berinteraksi dengan teman-teman secara langsung atau melakukan kegiatan di luar ruangan.
2. Kehilangan Kemampuan Kognitif
Kemampuan AI dalam memberikan solusi instan atau informasi yang akurat dapat membuat remaja menjadi kurang terlatih dalam berpikir kritis atau menyelesaikan masalah secara mandiri. Bergantung pada AI untuk setiap keputusan atau informasi dapat menyebabkan kehilangan keterampilan kognitif yang esensial dalam kehidupan sehari-hari.
3. Gangguan Mental dan Kesejahteraan Emosional
Penggunaan yang berlebihan atau tak terkendali terhadap teknologi dan media sosial yang didukung AI dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional remaja. AI menggunakan data dan informasi penggunanya untuk membuat keputusan atau memberikan perawatan, namun ada kemungkinan data ini dapat disalahgunakan atau rentan dicuri.
Bantuan AI dalam membuat keputusan atau memberikan perawatan, memicu tekanan bagi penggunanya untuk tampil sempurna di media sosial, intimidasi online, atau perbandingan diri yang konstan dapat memicu gangguan kecemasan, depresi, atau rendahnya harga diri. Hal ini dapat membawa dampak negatif pada psikologis manusia.
4. Kurangnya Privasi dan Keamanan Data
Remaja sering kali kurang menyadari risiko privasi dan keamanan yang terkait dengan penggunaan teknologi AI. Data pribadi mereka dapat dikumpulkan dan digunakan oleh pihak ketiga tanpa sepengetahuan mereka.
Dalam makalah berjudul The Malicious Use of Artificial Intelligence: Forecasting, Prevention, and Mitigation. AI bisa melanggar keamanan jika dilatih untuk tindakan kriminal, seperti meretas atau melakukan social engineering kepada korban. Oleh karena itu, remaja perlu memahami pentingnya menjaga privasi mereka sendiri dan melindungi informasi pribadi dari penyalahgunaan.
5. Pengaruh pada Pekerjaan Masa Depan
AI diperkirakan akan mengubah banyak jenis pekerjaan di masa depan. Remaja harus mempersiapkan diri dengan keterampilan yang relevan dan fleksibilitas untuk menghadapi perubahan yang terjadi dalam pasar kerja. Pendidikan yang berfokus pada keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan kerja tim akan menjadi penting bagi remaja untuk saat ini.
Dengan adanya perkiraan tentang beberapa tahun kedepan banyak pekerjaan yang digantikan oleh ai, maka akan berdampak juga terhadap tinginya angka pengangguran di masa mendatang. Jumlah pengangguran yang akan semakin meningkat karena berbagai pekerjaan yang digantikan oleh teknologi AI.
Itulah tadi sejumlah bahaya AI yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H