Mohon tunggu...
Alfina Asha
Alfina Asha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tulisan random.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cerita Pendakian Bulu' Roangnge (Part 1)

22 September 2021   07:00 Diperbarui: 22 September 2021   07:08 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang lebih tinggi dari puncak tertinggi.
Kaki-kakimu yang berpijak di atasnya dan rasa setia seorang kawan di sebelahmu.

-Anisa Andini (Higher Than It)

Setelah dirasa cukup, kami kembali melanjutkan perjalanan dengan tenaga yang seperti habis diisi ulang. Patok demi patok yang tersisa kemudian dipasang pada titik yang telah ditentukan. 

Syahdan, akhirnya kami tiba di kebun milik pak Samad. Kami singgah sejenak untuk mengambil beberapa perlengkapan seperti kompor, panci, dan beberapa perlengkapan lainnya. Di dalam kebun istri pak Samad memperlihatkan beberapa jenis tanaman yang ditanam oleh mereka, seperti mente dan merica. 

Rupanya kami tidak menginap di rumah kebun milik pak Samad, melainkan di rumah kebun milik pak Tuo yang masih harus ditempuh beberapa meter jauhnya dari kebun milik pak Samad. Di tengah perjalanan menuju rumah kebun milik pak Tuo, kami sempat kehilangan jejak pak Samad yang berjalan cepat sekali. Istri pak Samad pun ternyata lupa-lupa ingat dimana letak kebun pak Tuo. 

Setelah menelepon beberapa kali (di atas sana memang ada jaringan meski kurang bagus), akhirnya pak Samad menjemput kami di pos 1. Pos ini merupakan salah satu dari beberapa pos para pendaki yang hendak menuju gunung Nepo. Pos 1 ditandai dengan rumah kayu yang ada di sisi jalan. 

Ternyata kebun pak Tuo berada sebelum pos 1. Kami terlewat beberapa meter. Rumah kebunnya berada cukup jauh di dalam, tidak terlihat dari jalan. Akhirnya kami kembali beberapa meter lalu memasuki kawasan kebun milik pak Tuo. Rumah kebun beliau sudah di depan mata.

Daaan... Akhirnya! Saya seperti mendapat oase di tengah padang pasir. Amboooy nikmaaatnyooo~

Kami tiba sekitar pukul sebelas siang. Alhamdulillah semua selamat tanpa kurang apa pun. Seluruh patok telah terpasang. Hari yang tersisa hingga minggu esoknya kami isi dengan pengalaman dan cerita-cerita baru. 

Tunggu cerita part 2-nya yak! Hehehe~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun