Dua hari yang lalu, 16 Desember 2019, tepat 50 tahun wafatnya Gie. Dia adalah salah satu manusia idealis yang pernah hidup di bumi yang sangat saya kagumi. Jasadnya sudah terkubur, dipindah sana-sini, melewati drama panjang hingga akhirnya dibakar lalu abunya disebar di Gunung Pangrango.Â
Raganya sudah enyah, tapi jiwanya masih hidup. Buah pikiran dan tindak tanduknya banyak memengaruhi manusia di masa lalu, masa kini, dan mungkin pula di masa depan. Kehidupan itu tersalurkan melalui film, diceritakan dari mulut ke mulut, atau melalui buku-buku yang masih beredar entah sampai kapan. Mari mendoakan, semoga dia tenang di sana.
Selamat beristirahat Gie, berbahagialah dalam ketiadaanmu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H