Mohon tunggu...
Alfina Asha
Alfina Asha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tulisan random.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Selamat Hari Aksara Internasional!

8 September 2019   21:38 Diperbarui: 8 September 2019   21:43 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 7 September 2019 kemarin saya dan Azmi jalan-jalan ke Lapangan Karebosi Makassar. Bukan tanpa tujuan, disana sedang diselenggarakan serangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Aksara Internasional 2019. 

Acara ini berlangsung dari tanggal 5-7 September 2019 dengan mengangkat tema "Ragam Budaya Lokal dan Literasi Masyarakat". 

Secara umum, rangkaian kegiatan HAI ke-54 tersebut terdiri dari Festival Literasi Indonesia, Pameran Produk Unggulan PAUD dan Dikmas, Temu Evaluasi Pelaksanaan Program Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan.

Lalu masih ada Workshop Pendidikan Keaksaraan Komunitas Adat terpencil/khusus, Bimbingan Teknis Pendidikan Berkelanjutan, Workshop Percepatan Satuan Pendidikan Nonformal Terakreditasi, serta Pameran Pendidikan dan Kebudayaan. Informasi mengenai rangkaian kegiatan ini saya lihat di sini. 

Melalui poster yang dibagikan oleh Kang Maman melalui twitter, kami sepakat untuk menghadiri kegiatan Festival Literasi yang dilaksanakan pukul 15.45 WITA dengan menghadirkan pembicara Prof. Djoko Saryono, Kang Maman Suherman, dan Pak Aslan Abidin yang dipandu oleh Wien Muldian. 

Saat tiba di lokasi, ternyata sudah memasuki sesi tanya jawab. Sangat disayangkan karena kami cukup ketinggalan, tapi kami tetap bergabung. Ada beberapa hal yang dibahas, namun saya sedikit tidak fokus karena masih beradaptasi untuk memahami apa yang sedang dibicarakan. 

Ketidakfokusan saya tambah menjadi-jadi saat tahu bahwa ternyata sebelumnya ada pembagian buku gratis dan kami tidak dapat karena telat:( Sedih, tapi risiko datang telat. 

Pembahasan yang kemudian menarik perhatian saya ialah tentang tingkat literasi masyarakat di Indonesia. Perkembangan teknologi sekarang ini membuat banyak orang terutama remaja menjadi tidak lagi tertarik untuk membaca buku. 

Bisa ditebak, salah satu faktor yang memengaruhinya tentu saja akibat penggunaan gawai. Orang-orang lebih tertarik untuk bermain game atau berselancar di sosial media dibanding membaca buku. Hal ini tentu berpengaruh bagi perkembangan si anak kedepannya dan juga perkembangan bangsa Indonesia sendiri. 

Pak Aslan Abidin mengatakan bahwa seorang yang gemar membaca buku tidak akan mengalami masa alay dalam kehidupannya. Kalaupun kemudian ada, itu tidak akan berlangsung lama. Sebaliknya, masa alay seseorang akan lebih panjang dari yang seharusnya ketika waktunya tidak disisihkan sedikitpun untuk membaca buku. Pernyataan ini mengundang tawa audiens.. Hahaha

Agaknya buku merupakan sesuatu yang sangat vital bagi peradaban. Dosen sayapun mengatakan bahwa sebuah buku dikatakan buku apabila ia dibaca. Kalau hanya disimpan menjadi penghias ruangan dan tidak dibaca, maka itu hanyalah tumpukan kertas. 

Buku menjadi mahal karena ada ilmu didalamnya. Kita mendambakan pendidikan Finlandia. Namun dalam praktik, kita justru melakukan hal yang kontradiktif. Jadwal sekolah yang padat, tugas sekolah yang sangat susah, kepala sekolah yang lebih memedulikan harga paku dibanding harga buku, kata Kang Maman. 

Bagaimana tidak? Kenyataan sekarang, yang lebih dipedulikan adalah infrastruktur sekolah dibanding isi perpustakaan itu sendiri. Saya lupa siapa yang mengatakan ini, katanya perpustakaan itu ibarat otak dan sekolah adalah tubuh. 

Sekolah yang tidak memiliki perpustakaan artinya tidak memiliki otak. 

Sebagai pelajar, belakangan saya jarang sekali ke perpustakaan. Saya senang membaca, tetapi berada di perpustakaan rasa-rasanya cukup membosankan bagi saya. Saya jarang menemui buku keluaran terbaru. 

Rata-rata isinya adalah buku lama, itupun sudah berdebu. Masuk ke perpustakaan hanya untuk meminjam buku yang berkaitan dengan mata kuliah, itupun karena diwajibkan memiliki buku pegangan. 

Saya tidak tahu ini hanya terjadi pada saya atau orang lain juga mengalaminya. Namun, besar harapan saya agar perpustakaan dibuat menjadi lebih menarik. 

Buku-buku keluaran terbaru agaknya bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk datang ke perpustakaan. Kata Prof. Djoko, jangan sampai perpustakaan kehilangan esensinya, yang hanya digunakan untuk kegiatan lain seperti seminar. Sedangkan fungsi utamanya tidak berjalan.

Acara sore itu berakhir sekitar pukul 17.30 WITA. Sebenarnya masih ada lanjutan acara menjelang penutupan, namun kami tidak mengikutinya hingga akhir rangkaian acara. 

Kami bergeser ke Monumen Mandala untuk menghadiri Halal Fest yang juga sedang berlangsung malam itu.  Akhir kata, Selamat Hari Aksara Internasional! Salam Literasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun