Mohon tunggu...
Alfina Asha
Alfina Asha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tulisan random.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Children of Heaven", Ungkapan Kasih Sayang lewat Sepasang Sepatu

17 Februari 2019   11:44 Diperbarui: 17 Februari 2019   12:11 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ali, Zahra, dan sepatu mereka. (Sumber: timesdelhi.com)

Suatu hari, Ali singgah ke sebuah toko sayuran untuk membeli --maksud saya, berhutang sayuran yang tampaknya menjadi langganan keluarga mereka. Ali singgah setelah mengambil sepatu merah jambu milik adiknya, Zahra, yang baru saja selesai dijahit. 

Saat ingin mengambil sayuran, Ali meletakkan sepatu tersebut diatas sebuah barang di depan toko. Seorang pemungut barang bekaspun melintas dan mengambil sepatu yang dikiranya barang rongsokan itu. Usai membeli beberapa sayuran, Ali dibuat bingung bukan kepalang saat mengetahui sepatu adiknya hilang. Dicarinya kesana kemari namun tak juga ditemukan. Akhirnya Ali pulang tanpa membawa sepatu Zahra. 

Sesampainya di rumah, Zahra yang telah menunggu kedatangan Ali berbinar-binar matanya saat mengetahui Ali sudah datang. Namun itu tak berlangsung lama, kabar hilangnya sepatu Zahra sempat membuat Zahra emosi dan nekat melaporkannya kepada kedua orang tuanya. 

Namun, dengan mata berkaca-kaca, Ali menahan adiknya agar tak melaporkan hal tersebut. Dia berjanji akan mencari sepatu itu. Dan inilah bagaimana konflik film ini dimulai.

Sepatu Zahra yang hilang. (Sumber: kerenews.wodpress.com)
Sepatu Zahra yang hilang. (Sumber: kerenews.wodpress.com)
Sehari-hari Zahra ke sekolah menggunakan sepatu Ali. Zahra yang memiliki jadwal di pagi hari dan Ali yang baru masuk di siang hari memungkinkan mereka untuk menggunakan sepatu milik Ali secara bergantian. 

Zahra harus berlari saat pulang sekolah untuk menukar sepatu kakaknya dengan sandal yang digunakan oleh Ali yang sudah menunggu kedatangannya di balik tembok. Sedangkan Ali harus berlari ke sekolah agar tidak telat. Begitulah kisah dua adik-kakak ini berlangsung. 

Begitu banyak adegan-adegan yang penuh dengan keharuan. Kasih sayang seorang kakak kepada adiknya digambarkan dengan jelas melalui film ini. Pernah suatu hari, Ali yang mendapat hadiah berupa pulpen dari gurunya karena nilai ujiannya yang bagus dengan senang hati memberikan pulpen itu kepada Zahra. Tampak begitu sederhana, namun sarat akan makna.

Zahra dan Ali yang bertukar sepatu (Sumber: wenlc.com)
Zahra dan Ali yang bertukar sepatu (Sumber: wenlc.com)
Suatu hari Zahra melihat seorang gadis kecil yang tampak berumur sebaya dengannya. Dia begitu terkejut ketika melihat gadis itu mengenakan sepatu merah jambu yang sangat mirip dengan sepatunya yang hilang.  Tanpa menunggu lama, Zahra kemudian menceritakan hal ini kepada Ali. Mereka kemudian memutuskan untuk mengikuti gadis itu sampai ke rumahnya. Namun apa yang Zahra dan Ali lihat adalah sebuah keluarga yang nasibnya tidak lebih baik dari keluarga mereka. Gadis itu juga berasal dari keluarga miskin. Zahrapun mencoba mengikhlaskan sepatu merah jambu tersebut.

Kisah ini belum berakhir, kompasianer. Ketika rutinitas mereka --Zahra dan Ali kembali normal, yaitu berlari-larian untuk kembali bertukar sepatu saat pulang dan berangkat ke sekolah, Ali melihat sebuah pengumuman di sekolahnya. Akan diadakan perlombaan lari marathon yang salah satu hadiahnya adalah sepatu untuk juara tiga. 

Ali tentunya sangat tertarik untuk mengikuti lomba ini dan menyadari bahwa ini adalah salah satu kesempatan emas untuk menggantikan sepatu Zahra. Ambisi terbesarnya adalah untuk menjadi pemenang ketiga dalam perlombaan nanti. 

Setelah mendaftarkan diri, Ali begitu giat latihan demi mendapat hadiah sepatu itu. Zahra yang mengetahui tentang lomba marathon itu dan hadiahnya yang berupa sepatu sangat bahagia. Matanya berbinar-binar memancarkan harapan agar Ali menjadi juara tiga di perlombaan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun