Mohon tunggu...
Alfina Nurul Izzah
Alfina Nurul Izzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Fakultas Keperawatan Universitas Airlanggga

Mahasiswa S1 Fakultas Keperawatan Universitas Airlanggga

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kehadiran Atificial Intelligence Berupa ChatGPT bagi Mahasiswa

12 Mei 2023   18:00 Diperbarui: 12 Mei 2023   17:56 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi pusat perhatian di berbagai belahan dunia, salah satunya Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran AI membawa kemudahan dan pemecahan masalah dalam kehidupan manusia. Kecerdasan buatan ini memiliki potensi untuk mengubah peranan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Namun kehadiran AI ini juga mengkhawatirkan akan eksistensi dan fungsi manusia.

Perkembangan teknologi berupa Artificial Intelligence ini berdampak pada berbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan sendiri, tidak bisa terlepas dari keberadaan dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa. Mahasiswa dalam menjalani perkuliahan, erat kaitannya dengan pencarian sumber materi, pencarian jurnal, dan pengerjaan tugas berupa makalah, artikel, esai, ataupun bentuk tugas lainnya.

Sebagian besar mahasiswa di Indonesia termasuk deadliner, yang mana mahasiswa ini akan mengerjakan tugas mereka ketika sudah mendekati deadline. Pengerjaan tugas yang mendekati deadline ini seakan sudah menjadi budaya bagi mahasiswa Indonesia. Alasan mereka menjadi deadliner dikarenakan kesibukan mereka di luar pendidikan sehingga tidak dapat membagi waktu, terbiasa mengerjakan tugas mendekati deadline, dan rasa malas yang tinggi untuk mengerjakan tugas.

Artificial Intelligence hadir membawa segala kemudahan khususnya bagi mahasiswa. AI yang saat ini ramai diperbincangkan adalah ChatGPT. ChatGPT merupakan kecerdasan buatan jenis chatbot yang dikembangkan oleh perusahaan OpenAI menggunakan teknologi GPT-3.5. ChatGPT ini bekerja dengan mempelajari sejumlah teks yang terdapat di internet. ChatGPT mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna ChatGPT dalam waktu yang singkat dengan jawaban yang rata-rata benar. Dengan segala kemudahan yang diberikan oleh ChatGPT ini seakan menghipnotis mahasiswa untuk menggunakannya dalam menyelesaikan tugasnya.

Namun keberadaan Artificial Intelligence di bidang pendidikan pada mahasiswa, menuai pendapat pro dan kontra dalam penggunaannya. Pendapat pro terhadap penggunaan Artificial Intelligence ini merasa diuntungkan karena dengan adanya Artificial Intelligence memudahkan mereka dalam pencarian materi, pembuatan makalah, artikel dan lainnya dalam waktu yang sangat singkat. ChatGPT ini bekerja dengan hanya memasukkan topik, tema, atau inti kalimat kemudian ChatGPT akan dengan cepat membuat susunan kalimat yang terstruktur sesuai dengan yang pengguna inginkan. Selain itu, ChatGPT memberikan banyak info kepada mahasiswa ketika menanyakan pertanyaan kepada ChatGPT. Seperti halnya ketika sedang presentasi dan berada pada sesi tanya jawab, ChatGPT dapat digunakan untuk mencari jawaban dengan cepat dan tepat.

Sedangkan pendapat kontra terhadap penggunaan Artificial Intelligence berpendapat bahwa ketika mahasiswa menyelesaikan tugas dengan hanya mengandalkan kemapuan dari Artificial Intelligence maka akan memberikan dampak buruk terhadap kualitas kecerdasan mahasiswa. Mahasiswa cenderung tidak akan mau untuk berpikir secara kritis dan tidak menggunakan logika dalam mengerjakan tugasnya.

Adanya Artificial Intelligence ini pada dasarnya mengancam kualitas pembelajaran apabila disalahgunakan untuk menyelesaikan tugas dengan chatbot. Mahasiswa terlihat benar menyelesaikan tugasnya, namun tugas tersebut bukanlah hasil kerja keras dari mahasiswa sehingga ditakutkan ketika mereka sudah lulus, mereka tidak memahami keilmuan yang selama ini mereka tuntut di perguruan tinggi. Tentunya hal tersebut sangat dikhawatirkan karena bisa saja menimbulkan persepsi tentang lembaga pendidikan yang tidak mampu mendidik mahasiswanya dengan baik.

Apabila mahasiswa menggunakan teknologi Artificial Intelligence secara terus menerus, maka dapat dipastikan bahwa mereka semakin malas dalam mengerjakan tugasnya dan tetap mengandalkan keberadaan Artificial Intelligence ini kapanpun dan dimanapun. Penggunaan Artificial Intelligence ini juga dikhawatirkan akan menurunkan kualitas sumber daya manusia, karena mereka telah malas untuk berpikir menggunakan akal dan logikanya.

Lalu, apakah kita sebagai mahasiswa diperbolehkan menggunakan ChatGPT atau Artificial Intelligence lain dalam penyelesaikan tugas?

Menurut saya pribadi diperbolehkan dengan catatan mengetahui batasan dalam penggunaannya. Kita sebagai mahasiswa hanya diperbolehkan dalam pencarian referensi untuk menyelesaikan tugasnya. Kita tidak diperbolehkan menggunakan hasil penyelesaian dari ChatGPT dengan langsung copy paste. Kita masih perlu mencari referensi dari jurnal lain untuk mendukung kita dalam penyelesaian tugas dan memerlukan parafrase sesuai dengan bahasa kita sendiri.

Menurut saya juga, kita sebagai mahasiswa disarankan tidak memakai ChatGPT karena dikhawatirkan akan timbul rasa malas dan soft skill tidak akan terasah. Sejatinya, penggunaan teknologi Artificial Intelligence akan dapat bermanfaat apabila digunakan secara bijak. Hal ini juga dikembalikan lagi kepada kepribadian masing-masing mahasiswa dalam menentukan pilihan mereka. Sebagai seorang mahasiswa tentunya sudah bisa menentukan pilihan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang dapat terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun