Review Buku "Perjamuan Khong Guan" karya Joko Pinurbo: Menikmati Kerenyahan Puisi dalam Kaleng Biskuit

Identitas Buku

Judul: Perjamuan Khong Guan

Penulis: Joko Pinurbo

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (GPU) (2020)

Halaman: 130 halaman

Genre: Puisi, Literatur

Review

Sebenarnya buku puisi karya Jokpin ini sudah menarik perhatianku sejak awal rilis di tahun 2020. Tentu saja karena judul dan cover-nya yang menarik. Kayak, penasaran, apa sih isi buku itu? Untungnya, di awal tahun ini berkesempatan untuk menamatkan buku ini hihihi. 

Buku Perjamuan Khong Guan terdiri dari empat kaleng (Khong Guan?), dengan masing-masing kalengnya bernama 'KALENG SATU', 'KALENG DUA', 'KALENG TIGA', dan 'KALENG EMPAT'. Agaknya tiap kaleng menjadi suguhan dengan rasa yang beragam. Mulai dari kenyataan pahit, manisnya cinta, hingga rindu yang meluap.

Di dalam buku kumpulan puisi ini ada beberapa puisi sindiran juga nih. Atau lebih tepatnya, aku sendiri yang merasa tersindir, hahaha. Salah satu puisi yang bikin aku tersindir: 'FOTOKU ABADI'. Terus, ya, menurutku di bagian awal cukup kental dengan puisi-puisi manis atau yang nuansanya lebih ke romance. 

Oh iya, ada puisi yang ditujukan khusus orang-orang yang suka tenggelam dalam buku (baca: aku). Judul puisinya: 'TANGIS MINNAH'. Berikut sedikit kutipannya: 

"Mengapa matamu sembab, Minnah?"

"Tadi ada yang numpang nangis di mata saya, Guru."

"Siapa, Minnah?"

"Tokoh cerita yang saya baca, Guru."

Gimana, betul kan? Pun puisi-puisi setelah puisi tersebut juga menceritakan tentang pengalaman Minnah membaca buku, lho.

Nah, di 'KALENG EMPAT' puisi-puisinya menceritakan tentang hal yang berkaitan dengan khong ghuan. 'AGAMA KHONG GUAN', misalnya. Jadi, setelah menamatkan buku kumpulan puisi ini, tersadarkan kalau kaleng Khong Guan tidak hanya berisi biskuit atau kue--atau rengginang, melainkan juga kehangatan dan kerinduan di dalamnya.

Puisi Favorit

Aku bingung di antara dua puisi, tetapi keputusan finalnya adalah ...

Ya, 'MALAM MINGGU DI ANGKRINGAN'!

Rating

Aku memberikan 4.5 dari 5 bintang! 

Sepertinya buku ini akan menjadi calon buku yang aku reread :D