Ingat! Umur kamu sudah berapa? Teman-teman seumuranmu sudah mengurus anak dan suami mereka masing-masing, sedangkan kamu? Apa yang kamu tunggu? Keburu kamu jadi perawan tua nantinya. Begitulah kata-kata yang keluar dari kaka tertua wanita ini. Sebenarnya wanita ini termasuk primadona di desanya, kalau ketika umur dua puluh lima awal dia belum menikah bukan karena tidak ada yang suka dengannya, banyak yang suka dan datang untuk meminangnya, namun semua ia tolak bukan karena ia sok cantik namun pada dasarnya memang karena jodoh yang tertulis di lauhul mahfudz itu belum datang untuk meminangnya.
Dengan paras yang cantik sebenarnya wanita ini bisa saja berpacaran, namun ia selalu memegang pesan dari ayahanda tercintanya. Nak, ingat, belajarlah sungguh-sungguh sampai kamu menjadi orang yang berpendidikan, ayah ingin kamu menjadi guru bahasa Inggris. Mengingat pesan tersebut, wanita tersebut berusaha keras untuk fokus terhadap studinya dan mengabaikan hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasinya terhadap studi.
Wanita tersebut akhirnya berhasil menyelesaikan studinya dan menjadi guru bahasa Inggris seperti keinginan sang ayah. Dan ketika waktunya tiba, setelah dua bulan ulang tahunnya yang kedua puluh lima, datanglah seorang lelaki yang memang secara umur sudah harus menikah. Singkat cerita dari beberapa orang yang berusaha untuk meminangnya, akhirnya lelaki inilah yang menjadi pilihannya, selain karena memang jodoh, mungkin juga karena lelaki ini pintar untuk mendekati keluarganya terlebih dahulu dan ketika dukungan dari keluarga sudah di dapatkannya, sedikit lebih mudah bagi lelaki tersebut untuk melanggeng PeDeKaTe dengan wanita tersebut.
14 April 1987 menikahlah mereka, dengan pesta yang dinilai lebih dari lumayan pada masa itu. Disinilah babak awal wanita itu menjalani kehidupan berumah tangga. Dengan segala dinamika kehidupan yang tidak jarang menguras emosi namun bisa diredamkan oleh cinta dan kasih sayang satu sama lain. Akhirnya keluarga kecil wanita itu dikarunia seorang putri setahun setelah perkawinan mereka. Semua kasih sayang dan perhatian serta usaha untuk memberikan kehidupan yang baik bagi putri mereka ini mereka lakukan, padahal kondisi ekonomi keluarganya pada saat itu masih labil, namun putri mereka tumbuh tanpa kekurangan apapun.
Kebahagiaan wanita itu dan suaminya semakin lengkap dengan lahirnya seorang putra empat tahun kemudian. Seorang putra yang memberikan warna tersendiri bagi keluarganya. Seorang puta yang dikemudian hari tumbuh menjadi pemuda yang penyabar dan taat beribadah. Yang bisa bersikap lebih dewasa dari umurnya. Beruntungnya wanita tersebut memiliki putra seperti pemuda itu.
Empat tahun setelah kelahiran putra pertama, pasangan tersebut kembali dikarunia seorang putra. Seorang putra yang kemudian tumbuh menjadi anak remaja dengan segala keingintahuannya tentang banyak hal. Yang semua kasih sayang keluarga tercurah kepadanya karena dia anak bungsu pasangan tersebut dan adik bungsu dari saudara-saudaranya.
Bukan hal yang mudah bagi wanita itu untuk membesarkan ketiga putra-putrinya, masing-masing mereka punya keinginandan pendapat untuk mengatur hidup mereka masing-masing. Silang pendapatpun tidak ayal terjadi karena mereka tumbuh semakin dewasa. Namun, dalam segala kekuraangan yang ia rasa sebagai seorang ibu, wanita tersebut selalu berusaha untuk bisa mengerti dan berusaha melakukan yang terbaik bagi putra-putrinya. Banyak pengorbanan yang sering wanita ini lakukan yang luput dari perhatian anak-anaknya dalam usaha untuk memberikan semua hal terbaik bagi putra putrinya.
Meskipun ada kekurangan yang dia miliki sebagai seorang ibu karena memang tidak ada manusia yang sempurna, namun wanita tersebut tetap menjadi ibu terbaik bagi anak-anaknya dan istri terbaik bagi suaminya. Wanita yang selalu mengutamakan kepentingan keluarga di atas kepentingan pribadinya, wanita luar biasa yang pernah kutemui karena wanita itu MAMAHKU TERCINTA!!
Selamat Ulang Tahun yang ke-50 mamah sayang, terima kasih untuk yang terbaik yang telah kau berikan bagi kami anak-anakmu dan suamimu. We Love You So Much!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H