Lobus temporalis terletak di kedua sisi kepala yang sejajar dengan telinga. Lobus temporalis ini berfungsi untuk mengatur daya ingat verbal, visual, pendengaran dan berperan dalam pembentukan dan perkembangan emosi individu.
c. Lobus parietalis
Lobus parietalis merupakan daerah pusat kesadaran sensorik yang terletak pada area sensorik primer, berfungsi sebagai pusat rasa raba dan pendengaran. Lobus parietalis terletak di belakang lobus frontal. Lobus parietalis berperan sebagai penerjemah berbagai sentuhan, gerakan tubuh, sensasi nyeri yang dirasakan individu, kemampuan berhitung, dan sebagainya.
d. Lobus oksipitalis
Lobus oksipitalis terletak pada otak bagian belakang. Lobus oksipitalis berfungsi sebagai pusat penglihatan dan area asosiasi penglihatan, yakni menerjemah dan memproses rangsang penglihatan dari nervus optikus dan mengaitkan rangsangan yang telah ditangkap atau dilihat ini dengan informasi saraf lain & memori. Selain berfungsi sebangai pusat penglihatan, bagian otak besar ini juga berfungsi untuk membantu individu dalam memahami arti dari kata-kata yang telah tertulis.
(2) Cerebellum, Cerebellum bisa juga disebut dengan otak kecil, merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang terletak di kepala bagian belakang tepat diatas batang otak dan di bawah lobus oksipital. Cerebellum berperan untuk mengkoordinasi gerak dan keseimbangan tubuh individu, dan membantu individu dalam belajar dan mengingat kemamampuan motorik yang telah ia lakukan.
(3) Brainstem, brainstem merupakan batang otak, yang berfungsi sebagai stasiun pemancar yang menghubungkan antara otak besar ke saraf tulang belakang, serta mengirim dan menerima pesan yang ada pada tubuh dan otak. Ada 3 struktur utama dalam brainstem atau batang otak, yakni otak tengah, pons, dan medulla oblongata.
Dalam proses berpikir, otak merupakan bagian yang sangat utama atau fundamental. Otak memiliki peranan yang sangat penting bagi pendidikan dan perkembangan.
Pada masa perkembangan otak anak 0-2 tahun, ratusan milyar neuronnya belum terhubung ke dalam jaringan-jaringan otaknya. Namun seiring berjalannya waktu, otak anak terus mengalami perkembangan, sehingga bayi sudah memiliki kemampuan menyimpan berbagai informasi yang berasal dari penglihatan, pendengaran, dan informasi-informasi yang diserap melalui alat indera lainnya. Selain itu, bayi juga mulai mampu merespons informasi-informasi tersebut secara sistematis. Pada masa ini, orang tua bisa memberikan stimulasi melalui interaksi keakraban antara bayi dengan orang tuanya, dengan keluarga dekatnya, dengan lingkungannya, dan sebagainya.
Pada masa perkembangan otak anak 2-3 tahun, koneksi neorologinya semakin kuat dan otaknya melakukan sebuah lompatan kognitif yang luar biasa, sehingga kemampuan kognitif anak usia 2--3 tahun semakin kompleks. Biasanya, pada masa tersebut anak sudah bisa berpikir simbolik, mengelompokkan, mengurut dan menghitung bilangan, kemampuan daya anak meningkat, memahami konsep misalnya kata "sudah, belum, sebentar", dan pada masa ini anak sudah mulai lancar berbahasa dan berbicara.
Pada masa perkembangan otak anak 3-4 tahun, sistem koneksi neuron dasar yakng dimiliki anak telah terhubung dengan baik, dan jaringan sarafnya juga sudah mulai meluas. Kemampuan otak anak berkembang dengan baik, sehingga anak mampu mengingat-ingat sebuah kejadian atau peristiwa yang dialaminya. Anak juga dapat merasakan berbagai emosi ketika sedang bermain dengan teman-temannya. Bahkan anak sudah mampu menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang lain disekitarnya.