Mohon tunggu...
Alfina Nisauz Zahroh
Alfina Nisauz Zahroh Mohon Tunggu... Guru - Semoga bermanfaat :)

early chidhood islamic education . UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Orangtua dalam Meningkatkan Perkembangan Moral Anak

15 Maret 2020   14:41 Diperbarui: 15 Maret 2020   15:45 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang tua (ayah atau ibu) sebagai pimpinan atau pengendali dalam sebuah keluarga pasti memiliki harapan-harapan atau keinginan-keinginan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. 

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi orang yang patuh, taat, berbakti kepada kedua orang tua, berperilaku baik, disiplin, tidak terjerumus pada perbuatan-perbuatan negatif, sukses, dan sebagainya. 

Pastinya orang tua menginginkan keinginannya tersebut dapat diwujudkan dan akan lebih mudah terwujud apabila orang tua menyadari bahwa peran mereka sangat dibutuhkan dalam proses perkembangan moral anak.

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan moral anak baik ketika anak masih kecil ataupun ketika anak telah tumbuh menjadi dewasa. 

Peran orang tua sangat dibutuhkan anak ketika anak mencapai masa remaja. Pada tahap ini umumnya orang tua merasa takut jika ananknya tumbuh menjadi remaja yang berkelakuan buruk (tidak bermoral).

Dalam perkembangannya, moral anak lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Dengan pengaruh lingkungan disekitarnya anak akan belajar bagaimana ia harus berperlaku. 

Oleh karena itu lingkungan sangat berpengaruh terhahadap perkembangan moral anak. Lingkungan yang dimaksud adalah semua yang berada di luar diri anak, misalnya orang tua, saudara, teman, guru, dan masyarakat.

Lingkungan pertama dan yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan moral anak adalah lingkungan keluarga.  Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dan utama bagi tumbuh kembang anak. 

Oleh karena itu hendaknya orang tua melakukan segala sesuatu yang baik-baik karena biasanya anak akan meniru atau mengikuti perilaku dan kebiasaan yang dipraktekkan dalam lingkungan keluarga. 

Dengan begitu anak akan berkembang secara optimal karena anak mendapatkan stimulasi yang baik dari keluarga. Oleh karena itu keluarga berfungsi untuk mengembangkan moral anak.

Ketika memasuki masa remaja pergaulan anak semakin luas. Hal ini disebabkan anak mulai mengenal kelompok-kelompok sosial tertentu dan teman-teman sebayanya, seperti pada lingkungan sekolah maupun pada lingkungan masyarakat. 

Pada masa remaja ini anak telah mampu membedakan macam-macam nilai moral serta macam-macam situasi dimana nilai-nilai moral itu dapat dikenakan. 

Anak juga mengenal konsep-konsepmoralitas yang lebih besar seperti kejujuran, hak milik keadilan, kehormatan. Pada masa ini anak juga sudah mulai memiliki perasaan dan dorongan untuk melakukan perbuatan yang dapat dinilai baik oleh orang lain.

Orang tua memiliki kewajiban untuk mengarahkan dan membimbing anak memiliki moral yang baik. Oleh karena itu untuk mengarahkan pertumbuhan moral yang baik untuk anak, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua, diantaranya adalah: Pertama, moralitas akan tumbuh dengan dua cara, yaitu dengan contoh teladan dan cerita.

Dalam menumbuhkan moral pada anak, orang tua harus memberi contoh atau menjadi teladan yang baik bagi anaknya dengan cara orang tua harus berperilaku sesuai dengan moral yang baik, seperti menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, berbuat baik kepada semua orang, saling membantu, tolong-menolong, dan sebagainya. 

Selain itu orang tua juga dapat menanamkan moral pada anak dengan memberikan cerita atau dongeng, yang dalam dongeng tersebut mengandung pesan moral. Hal ini akan merangsang anak untuk memiliki moral sesuai dengan dengan cerita atau dongeng tersebut.

Kedua, moralitas akan berkembang secara bertahap. Oleh karena itu, orang tua harus menanamkan moral yang baik pada anak sejak usia dini, bisa dilakukan dengan cara memberi stimulus tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, tentang benar dan salah, dan sebagainya.

Ketiga, dalam menanamkan moral harus konsisten, artinya orang tua ketika menanamkan moral yang baik kepada anak harus konsisten, yaitu apabila orang tua melarang anaknya untuk melakukan sesuatu yang sudah dilarang pada suatu waktu, maka harus dilarang apabila dilakukan pada waktu yang lain.

Dalam melarang atau mengizinkan anak melakukan sesuatu hendaknya antara ayah dan ibu harus sesuai. Maksudnya, jika ayah melarang anaknya melakukan sesuatu maka ibunya juga harus melarang dan sebaliknya. Jika antara ayah dan ibu berlawanan maka anak akan merasa dibela dari salah satu orang tua tersebut. Hal tersebut akan menghambat pertumbuhan moral pada anak.

Dari ketiga hal tersebut, yang terpenting adalah dalam menanamkan moral pada anak hendaknya anak dibekali dengan pemahaman agama. Karena dengan adanya pemahaman agama, ketika anak akan melakukan perbuatan yang tidak bermoral anak akan takut, karena apabila ia tidak bermoral maka ia melakukan dosa. Oleh karena itu, peran orang tua dalam meningkatkan perkembangan moral anak sangat besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun