Mohon tunggu...
Muhamad Alfin Afrizal
Muhamad Alfin Afrizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - autophile.

menulis apa yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Kereta Berdarah", Film Horor Indonesia Serasa Stranger Things

2 Februari 2024   09:13 Diperbarui: 2 Februari 2024   09:41 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: MVP Pictures ID

Film Kereta Berdarah tayang serentak di bioskop Indonesia pada tanggal 1 Februari (01/02).

Film yang menjadikan kereta sebagai tempat ceritanya, tempat horor, juga tempat pembalasan dendam para penghuni hutan kepada manusia.

Awal film disajikan sebuah konflik yang memperlihatkan seorang dukun diusir oleh seorang petugas.

Setelah itu, langsung berpindah di mana terjadinya kejadian mistis yang menyerang pekerja pembangunan rel kereta.

Kakak-beradik, Purnama dan Kembang, datang dari Jakarta ke Solo untuk mencoba menaiki kereta tersebut.

Namun, hal aneh terjadi menghampiri mereka dan para penumpang lainnya.

Dimulai dari gerbong lima yang hilang setelah melalui sebuah terowongan, juga teror penghuni rel kereta yang terbangun di atas tanah milik penghuni.

Para penghuni tidak terima dengan adanya jalur kereta api di atas tanah mereka, yang membuat mereka murka.

Hal ini menyebabkan penghuni marah dan ingin membalaskan dendam atas dirusaknya rumah milik mereka.

Cara penghuni hutan tersebut marah dengan membabi buta, mencekik, menyayat, hingga darah beredar di gerbong kereta 

Selain itu, para penghuni di sini diperlihatkan sangat unik-unik, mulai dari anak kecil yang bertelinga elf, juga hantu-hantu unik lainnya.

Film ini juga menyajikan unsur gore. Gore yang disajikan pun tidak terlalu sangat mengerikan, hanya adegan darah seperti pecah kepala dan tubuh manusia yang meledak.

Bukan hanya unsur gore dan horor, tetapi menyajikan drama antara hubungan kakak-beradik, yang sangat lumayan menyentuh hati.

Pasalnya adalah, Kembang, sang adik tidak pernah mengetahui masalah penyakit kakaknya yang ditutupinya.

Namun itu terungkap, karena Kembang dihubungi oleh dokter kakaknya dan menjelaskan tentang penyakit yang diidap kakaknya.

Konflik-konflik lainnya pun turut melengkapi film ini, seperti unsur kekerasan akibat chaos yang terjadi, sehingga benar-benar terasa tegangnya.

Hal yang menjadikan film ini serasa seperti series Stranger Things adalah penghuni iblis yang bisa dikatakan adalah penguasa hutan tersebut.

Penghuni hutan tersebut mirip sekali dengan Vecna di Stranger Things Season 4.

Vecna memiliki desain di mana tubuhnya seperti akar-akar yang membentuk, sedangkan sang penguasa penghuni hutan terasa sama sekali dengan Vecna.

Selain itu juga, penguasa penghuni hutan tersebut juga memiliki kekuatan untuk mengubah para penumpang kereta dengan menjadikannya seperti akar.

Poin paling disukai adalah ketika penguasa penghuni hutan tersebut muncul di salah satu gerbong dengan sinematik yang keren.

Enterance-nya mengingatkan dengan kemunculan Vecna di Stranger Things. Dibarengi dengan pencahayaan, kedatangan penguasa penghuni tersebut benar-benar terasa keren dibanding horor.

Film ini menggunakan 3D CGI dalam membuat kereta. Selain itu juga, hutan-hutan sangat teramat bagus untuk pemandangan.

Namun, penggunaan 3D CGI tersebut kurang terasa mulus, terlebih lagi pada seekor burung yang terlihat kelas kurang mulus.

Film ini jumpscare-nya bisa dikatakan minim. Karena hanya para korban dan penghuni yang muncul di belakang, dan kesannya hambar.

Apalagi sang penguasa penghuni hutan, dirinya sama sekali tidak seram, melainkan benar-benar keren dan mirip sekali dengan Vecna.

Menjelang ending, sebenarnya film ini masih bisa dieksplorasi lagi. Terdapat beberapa penyintas dari gerbong kereta, yang kesannya seperti Train to Busan.

Namun di hadapan para penyintas bukan zombi, melainkan sang penguasa penghuni hutan yang menjadi lawannya.

Di sini terkesan sangat cepat, sehingga terasa kurang sekali dalam fase penurunan klimaksnya. 

Di balik kejadian tersebut, terjadi obrolan antara Gubernur dengan seseorang yang kerasukan. Hal yang disoroti adalah pencahayaan yang sangat keren.

Penokohan dari tiap karakter pun tidak kalah bagus. Ramla yang dibintangi oleh Putri Ayudya sangat mendalami peran sebagai seorang istri yang mencari kebenaran tentang suaminya.

Karakter pendukung lainnya, yaitu Tekun yang dibintangi Fadly Faisal mampu membangun drama romansa antara dirinya dengan Purnama yang dibintangi oleh Hanna Malasan.

Secara keseluruhan, film ini memiliki makna untuk selalu menjaga alam dan menghormati daerah yang kita awam tentang daerah tersebut.

Film ini juga menjadi hal baru yang mirip sekali dengan suasana Train to Busan dan juga Stranger Things Season 4 dengan ciri khas horor Indonesia.

Skor: 3,5/5.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun