Episode pertama Solo Leveling ditutup dengan kejanggalan sebuah tempat yang berisikan patung-patung dan adegan pembunuhan serta serangan dari patung tersebut.
Kali ini, episode kedua dengan judul "Jika Aku Punya Satu Kesempatan Lagi" tayang dengan sangat epik. Berikut adalah ulasan dari episode kedua anime Solo Leveling.
Ringkasan
Setelah serangan dari sang Dewa, membuat beberapa petualangan terbunuh, membuat yang lainnya bergetar ketakutan, termasuk Sung Jinwoo. Mereka seperti dihadapkan dengan kematian.
Sung Jinwoo menyadari bahwa setiap gerakan yang mereka lakukan akan memicu serangan dari sang Dewa.
Namun, seketika dirinya mengingat tiga peraturan yang harus mereka patuhi ketika memasuki ruangan tersebut.
Sung Jinwoo nekat untuk bergerak dan memicu sorotan mata sang Dewa untuk menembakkan serangan padanya. Namun itu tidak terjadi.
Sung Jinwoo menyuruh semuanya untuk menunduk atau berlutut di hadapan Dewa.
Sang Dewa tersenyum, begitu menyeramkan dan memicu dirinya untuk berdiri.
Mereka tidak menyadari apa yang harus dilakukan selanjutnya, sebelum Sung Jinwoo mengingat aturan nomor dua, yaitu untuk memuja sang Dewa.
Mereka berlarian menghindari injakan sang Dewa dan berlari menuju patung yang memegang instrumen.
Sung Jinwoo kehilangan salah satu kakikya ketika berlari menuju patung yang memegang instrumen tersebut.
Permainan belum selesai, masih ada peraturan nomor tiga yang harus dipatuhi, yaitu mengorbankan seseorang sebagai bentuk persembahan kepada sang Dewa.
Alur
Episode kedua ini masih menceritakan tentang sosok Sung Jinwoo.Â
Di sini, dirinya terlihat sangat menonjol dibandingkan episode sebelumnya yang tidak terkesan sebagai karakter utama.
Dirinya yang tidak mempunyai kekuatan besar dan berperingkat E, mampu berpikir keras dan cepat dalam mengatasi situasi yang mencekam nyawanya dan rekan-rekannya.
Meski terdapat perpindahan plot, tetapi tidak mengurangi rasa keseruan dan ketegangan yang terjadi pasa Sung Jinwoo.
Visual
Episode kedua ini penuh dengan visualisasi yang keren. Bagaimana Sung Jinwoo dan rekan-rekannya brutal habis-habisan disika oleh patung dan sang Dewa.
Visualisasi semacam darah dan tubuh yang terpotong serta dihajar habis-habisan diperlihatkan dengan jelas.
Meskipun pergerakan dari patung dan sang Dewa terkesan kaku, tetapi kenyataannya itu terlihat lebih mulus karena wujud mereka dasarnya adalah patung.
Selain itu juga, visualisasi dari sosok sang Dewa benar-benar dibuat seseram mungkin. Bagaimana tatapan keji dan giginya yang tajam membuat kesannya lebih menakutkan.
Kesimpulan
Episode kedua kali ini lebih seru dibandingkan episode pertamanya.
Banyak adegan yang membuat tegang dan malah episode kedua ini terkesan sebentar karena saking serunya.
Skor: 9/10.
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H