Pastinya jika tidak ada konflik, sebuah cerita akan terasa hambar. Ashito sebelum berangkat, dia memiliki permasalahan dalam perizinan orang tua. Ada dialog yang saya ingat yang begitu menyentuh dan memahami perasaan Ibu Ashito.
Banyak perselisihan di dalam tim ini Esperion. Satu per satu pemain diperlihatkan latar belakang mereka, permasalahan pemain satu dengan pemain lainnya, dan lainnya.
Ada juga permasalahan yang sempat membuat saya terheran-heran. Kenapa karakter ini harus digantikan? Kenapa karakter ini begitu keras kepada karakter ini? Kenapa? Kenapa?
Saya bukan orang yang bermain di bidang olahraga, apalagi sepak bola. Mungkin memang keputusan pelatih saat itu adalah yang terbaik untuk karakter tersebut.
Ada satu momen Ashito dicaci maki dan dia hampir menyerah. Tetapi dia mengingat Ibunya yang mengeluarkan banyak uang. Dan itu merupakan momen yang mungkin banyak orang alami sekarang.Â
Saya belum menonton banyak anime sport, seperti Slum Dunk dan lain sebagainya. Jadi, saya kurang tahu seberapa dramatisnya anime lain.Â
Pengembangan Karakter
Pengembangan karakter tentu tidak kalah penting. Kalau sebelumnya saya mengatakan anime ini memiliki drama yang begitu terasa, berarti ada beberapa karakter yang bisa memancing emosial penonton maupun pemain.
Ashito Aoi, memiliki karakter yang gigih. Dia bisa dikatakan memiliki mata elang. Dia bisa melihat seluruh lapangan layaknya burung yang sedang menonton dari langit. Dia hafal setiap letak posisi pemain dan bisa memprediksi gerakan pemain lainnya.
Tatsuya Fukuda, seorang pelatih dari Tim Esperion A. Dia bisa dikatakan begitu keras dan cara melatih pemainnya begitu baik. Dia adalah karakter yang bisa menyemangati Ashito untuk membantu Tim Esperion B memenangkan pertandingan.
Hana Ichijou, seorang perempuan yang menggemari pelatih Tatsuya. Dia menjadi penggemar Ashito, dan dia selalu menjadi penyemangat Ashito. Ashito pun beranggapan dengan adanya dirinya dia bisa memenangkan pertandingan.