Tadano sambil berjalan menuju kelasnya, ia memikirkan tentang Komi-san. Â Tadano benar-benar terpukau dengan kecantikan Komi-san. Tadano menginjakkan kakinya di kelas yang ia tempati sambil berpikiran bahwa dirinya tidak akan berurusan lagi dengan Komi-san.
Ketika Tadano mengaitkan tasnya di meja dan menarik kursi dan mendudukinya, Tadano terkejut ketika dirinya duduk bersebelahan dengan Komi-san. Komi-san menjadi pusat perhatian seisi kelas dan Tadano dibiarkan kebingungan.Â
Tadano merasa senang ketika dirinya duduk bersebelahan dengan cewek tercantik di sekolah, tetapi dirinya merasakan hawa membunuh yang kentara di kelas itu.
Setelah itu, datang seorang guru dan menyuruh untuk memperkenalkan diri. Cewek dengan rambut hijau dan memakai kacamata serta terlihat gugup memperkenalkan namanya terlebih dahulu, Agari.Â
Selanjutnya giliran Komi-san. Semua pandangan mengarah kepada dirinya. Komi-san hanya terdiam tak mengucapkan sepatah kata. Komi-san dengan wajah yang tegang perlahan maju. Sedikit demi sedikit, dirinya berada di papan tulis dan mengambil kapur tulis.
Komi-san menulis namanya dengan mempesona. Ketika dirinya kembali ke tempat duduk, semuanya bergembira. Hanya Tadano yang merasa aneh dengan situasi tersebut.
Selanjutnya giliran Tadano memperkenalkan dirinya. Ia membeberkan kelebihannya, yaitu membaca situasi. Tapi, malah Tadano dianggap tak bisa membaca situasi saat itu oleh teman sekelasnya.
Guru itu mengingatkan kepada orang yang pelupa untuk mencatat yang harus dibawa esok hari. Komi-san yang sedang mencatat dengan menawan, dipandangi terus-menerus oleh beberapa murid, termasuk Tadano.
Penghapus milik Komi-san jatuh ketika ia membuka lembar lain dan jatuh di bawah kakinya Tadano. Ketika Tadano hendak mengembalikannya, tiba-tiba sebuah jangka terbang dari belakang.
Kejadian itu membuat Tadano dan Komi-san terkejut. Ketika Tadano melihat ke arah belakang, terlihat seorang murid yang berpenampilan seperti ninja. Kemungkinan murid tersebut mengalami chuunibyou. Ninja tersebut menggertak Tadano agar segera mengembalikan penghapus itu.
Komi-san tersadar melihat penghapusnya yang kembali. Ia menatap ke arah Tadano dengan wajahnya yang tegang, tetapi Tadano memalingkan wajahnya karena ketakutan.