Pada saat itu, Inosuke dan Zenitsu dapat terlihat berjingkrak ke arah Tanjiro. Tanjiro dengan cepat memberitahu mereka untuk membantu Tengen.
Inosuke meyakinkan Tanjiro bahwa dirinya akan mengamuk habis-habisan dan memastikan kepada Tanjiro bahwa dirinya akan maju dengan elok seperti Tengen.
Kembali ke rumah bordil, Gyutaro merembes dengan cemburu setelah menyaksikan betapa kerennya Tengen yang terlihat sedang melindungi para pengamat di dalam rumah itu.
Tengen membual tentang penampilan dan pernikahannya dengan tiga wanita. Gyutaro berhenti dengan takjub sebelum dengan marah menggaruk wajahnya setelah mendengar poligami yang dilakukan Tengen.
Gyutaro melanjutkan untuk menggunakan jurus Darah Iblis : Sabitan Darah untuk mencoba membunuh Tengen, tetapi Tengen berhasil memblokir serangannya. Tangkisan tersebut menyebabkan ledakan besar sehingga membuat hancur.
Tenge memerintahkan kepada para pengamat untuk melarikan diri. Namun, Gyutaro menyerang kembali Tengen dengan memerintahkan sabitnya untuk berbalik dan langsung menuju Tengen.
Tengen mulai menyadari bahwa kemampuan Gyutaro adalah mengubah arah sabit. Ia mencoba merumuskan rencana tentang cara mengalahkan Gyutaro dan Tengen.
Tengen berteori bahwa untuk membunuh Gyutaro dan Daki adalah dirinya harus memotong kepala Gyutaro, alih-alih Daki dan ia mencoba untuk mengujinya.Â
Tengen meraih 3 bola kecil dan melemparkannya ke udara. Ia melanjutkan untuk membidik mereka dan tepatnya memukul mereka untuk menyebabkan ledakan di dalam rumahh bordil.
Ketika rumah bordil mulai runtuh, Tengen terlihat berdiri di atas puing-puing. Tengen menyadari bahwa cara tersebut tidak akan mempan membunuh mereka. Daki berhasil menahan serangan itu dengan menutup tubuh Daki dan Gyutaro menggunakan obi miliknya.Â
Setelah Tanjiro memasukkan kembali Nezuko ke dalam kotak, dengan cepat dirinya mencoba kembali ke medan perang untuk membantu Tengen.