Namun ketika tinjunya dilayangkan, seorang pelanggan datang sehingga tinjunya mendarat di wajah pelanggan tersebut. Inosuke tak menghiraukan dan terus mencari jejak iblis tersebut. Sayangnya, Inosuke kehilangan jejak iblis tersebut.
Zenitsu mencoba menggunakan pendengarannya untuk mencari tahu keberadaan Hinatsuru. Tapi yang ia dengar hanya kabar meninggalnya nyonya rumah dua hari yang lalu. Sontak, Zenitsu mendengar suara gadis yang menangis dan ia langsung bergegas mencarinya.
Ketika ia menemukan lokasi gadis tersebut, dirinya terkejut saat melihat kamar yang hancur berantakan. Seketika Zenitsu merasakan hawa kemarahan di belakangnya. Saat itu juga, Zenitsu menyadari bahwa wanita itu bukanlah manusia.
Wanita itu memarahi Zenitsu karena berada di kamar orang lain. Gadis-gadis lain yang mengamati kejadian itu, menjelaskan bahwa Zenitsu adalah pekerja baru. Wanita tersebut adalah oiran Warabihime.
Zenitsu angkat bicara dan meminta maaf kepadanya. Warabihime tetap marah pada Zenitsu, apalagi melihat wajahnya yang jelek dan menyeramkan. Warabihime melihat sekeliling kamar yang berantakan.Â
Ia menarik telinga gadis itu sampai berteriak kesakitan. Zenitsu meraih tangan Warabihime dan menuntut agar melepaskan tangannya pada gadis itu.
Terjadi alur mundur ketika Tanjiro dan yang lainnya sebelum menyusup ke distrik tersebut. Nyonya rumah Kyougoku, Omitsu, mengadakan pertemuan dengan oiran Warabihime. Omitsu menjelaskan pada Warabihime bahwa dirinya harus menahan diri dari menindas pelacur lain.
Warabihime membeberkan fakta bahwa kesuksesan rumah Kyougoku adalah berkat dirinya. Omitsu memang menyadari hal tersebut tetapi ia malah menceritakan sebuah kisah yang sempat ia dengar sewaktu kecil.
Omitsu menjelaskan bahwa ada seorang pelacur yang sangat cantik, tetapi memiliki kepribadian yang sangat busuk. Pelacur itu memiliki nama berakhiran "-hime", sama seperti Warabihime. Omitsu merasakan adanya kesamaan antara pelacur yang dulu dengan Warabihime. Warabihime memiringkan kepalanya dan menatap Omitsu.
Terlihat penampilan Warabihime yang berubah menjadi Daki. Daki memegang wajah Omitsu dan membawanya ke langit. Omitsu ketakutan, tetapi ia mencoba melawan dengan mengacungkan pisau untuk menusuk Daki. Daki terlebih dahulu mengucapkan selamat tinggal dengan menjatuhkannya dari langit.
Ketika dirinya kembali ke kamarnya, dirinya disambut dengan kedatangan Muzan. Muzan mengingatkan padanya untuk tidak lengah. Jika semuanya berjalan dengan lancar, suatu saat Daki bisa tergelincir.Â