Di tengah pertempuran antara Tanjiro dan Daki, sesuatu datang dari arah lain. Obi milik Daki terbang dan langsung memasuki tubuh Daki. Tanjiro menyadari bahwa obi tersebut adalah bagian dari tubuhnya yang kembali pada Daki.
Tanjiro mencoba menyerangnya. Dengan cepat, Daki menghilang di hadapan Tanjiro. Daki muncul kembali di atap rumah. Kembalinya sebagian tubuhnya, kini Daki menampilkan wujud aslinya.
Rambut yang tadinya berwarna hitam, kini berubah menjadi putih. Wajahnya yang cantik pun ikut berubah. Daki menjerit dengan gembira saat mengetahui ada Hashira di distrik hiburan ini.
Pada saat itu, seseorang menemukan Tanjiro karena bertindak mencurigakan. Ocehan lelaki tersebut terdengar oleh orang sekitar yang mengintip dari jendela. Ia juga memerintahkan untuk berhenti berkelahi di depan tokonya.
Daki terlihat marah karena omongan lelaki itu. Tanjiro menyarankan untuk segera pergi dari lokasi. Tetapi lelaki tersebut kebingungan.
Tiba-tiba, serangan yang kuat diluncurkan oleh Daki. Daki mencambung serangkaian serangan terhadap bangunan di sekitarnya. Serangannya berhasil melukai Tanjiro dan memotong lengan lelaki itu. Serangannya juga menghancurkan beberapa rumah dan membunuh pengintip yang lain.
Para pengintip yang selamat berteriak histeris. Tanjiro melihat pertumpahan darah di dekatnya dan mengatakan kepada lelaki itu untuk mengikat lengannya dengan tali.Â
Daki meninggalkan senyuman kepada Tanjiro dan langsung meninggalkannya. Tanjiro yang masih bisa berbicara, berhasil menghentikan langkahnya.
Daki terlihat kesal karena Tanjiro masih bisa berbicara. Daki mengatakan kepada Tanjiro untuk berhenti berbicara dengannya, karena Tanjiro hanyalah mayat busuk seperti yang lainnya. Tanjiro dibiarkan terdiam setelah mendengar perkataan Daki.Â
Tanjiro mengingat sebuah surat yang ditujukan kepadanya oleh Shinjuro Rengoku. Dalam surat itu, Shinjuro berterima kasih kepanya karena berduka atas kematian Kyojuro Rengoku, serta karena berteman dengan Senjuro.
Shinjuro mengungkapkan rasa malunya atas perilakunya ketika mereka pertama kali bertemu. Ia menjelaskan bahwa dirinya berkubang dalam kesedihan atas kematian istrinya dan ketidakmampuannya sebagai Hashira dan beralih ke alkohol.