Neon Genesis Evangelion memiliki ending jauh dari plot utama. Sampai-sampai, banyak orang berkomentar dan berdebat perihal episode tersebut.
Sesuai dengan judulnya, penulis akan memberikan ulasan tentang movie atau ending kedua dari seri Neon Genesis Evangelion yang berjudul NGE : The End of Evangelion.
NGE : The End of Evangelion menduduki peringkat ke 92 dan popularitas ke 188 berdasarkan MAL. Lagu penutup NGE movie ini, yaitu "Thanatos -If I Can't Be Yours-" by Loren & Mash. NGE movie ini memiliki 2 episode yang menggantikan 2 episode terakhir dari seri TV-nya.
Sinopsis :Â
Dengan dikalahkannya Malaikat terakhir, Nerv memiliki satu musuh terakhir yang harus dihadapi---manusia di bawah komando SEELE.
Ditinggalkan dalam depresi mendalam menjelang akhir seri aslinya, Shinji Ikari yang bimbang berjuang dengan ultimatum yang diberikan kepadanya: untuk sepenuhnya menerima keberadaan umat manusia, atau meninggalkan individualitas manusia. Sementara itu, pada inti Nerv yang dikompromikan, Gendou Ikari dan Rei Ayanami mendekati Lilith dalam upaya mewujudkan cita-cita mereka sendiri mengenai masa depan dunia.
The End of Evangelion berfungsi sebagai akhir alternatif untuk episode terakhir polarisasi Neon Genesis Evangelion. Dengan nasib alam semesta tergantung pada keseimbangan, pertempuran terakhir klimaks semakin dekat.
NGE movie ini mengalami perbedaan. Bagaimanapun ini sangat berbeda, meski memang masih terasa unsur kelam. NGE movie ini lebih dramatis, emosional, vulgar, dan creepy.
Baca juga : Neon Genesis Evangelion, Anime Psikologis Berkedok Mecha
Di awal saja sudah diperlihatkan Shinji yang mencoba membangunkan Asuka. Dengan dipaksa, Asuka berbalik dan terlihat tubuhnya yang begitu mempesona Shinji.Â
Mengapa penulis mengatakan vulgar? Karena di seri TV nya, tidak terlihat penampakan puting dari payudara setiap karakter wanita. Mungkin karena tayang di TV, jadi tidak diperlihatkan. Kocaknya lagi, Shinji tidak tahan dengan godaan itu dan melakukan onani.
Terlebih kesal lagi pada sikap Shinji yang selalu lari dari keadaan. Saat Asuka tersadar dan bertarung dengan Eva unit-02, dirinya malah merenung. Tapi dengan siapa Asuka bertarung?
Semenjak penulis tahu bahwa ada movie untuk seri ini, pastinya berpikiran melawan Malaikat lagi. Meskipun sudah dikatakan di seri TV nya bahwa Kaworu Nagisa adalah Malaikat terakhir yang diluncurkan oleh SEELE, penulis berpikiran memang melawan Malaikat.
Kenyataannya tidak. SEELE mencoba menyerang markas NERV dan mengambil Eva unit-01, malah memusnahkannya. Apa tujuan SEELE? Tujuannya adalah untuk memulai Third Impact.Â
Untuk animasinya sendiri tidak jauh berbeda dengan seri TV nya. Cuman lebih menjadikan suasana baru dengan musik yang berbeda. Cuman terjadi hal sepele, yaitu warna darah yang terlihat berbeda.
Apakah movie ini cocok untuk menggantikan ending dari seri TV nya? Tentu. Seri TV nya sangat membingungkan dan penuh dialog.
Alasan penulis mengatakan movie ini creepy? Karena ada ketika Shinji sedang bermain di taman bersama dua anak lainnya. Kedua anak itu dianimasikan dengan sangat menyeramkan. Apalagi dengan musik yang mendukung.
Bukan hanya itu, saat Eva unit-02 dihabisi oleh Eva Series, itu sangat menjijikkan. Eva Series layaknya pemangsa. Menjijikkannya lagi ketika Eva unit-02 terlihat organ-organ tubuh yang berantakan.
Penulis memberikan nilai 8/10. Sebenarnya, penulis sudah terbiasa dengan creepy atau gore.Â
Secara keseluruhan, musik yang disajikan terasa pas dengan situasi yang ada, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Animasinya tidak jauh berbeda dari sebelumnya, mungkin hanya kontras pada karakter yang sedikit mengganggu.
Cerita dari NGE ini lumayan. Terdapat plot yang diluar dugaan penulis. Tetapi tetap saja, NGE tidak bisa dinikmati karena kekelamannya.Â
Yah kira-kira begitu deh. Singkat saja, karena tidak ingin berbagi spoiler. Jika memang kurang puas, maafkan kelakuan penulis. Yang jelas, lebih baik menonton movie ini dibandingkan episode 25-26 seri TV nya.
 Oh ya, bisa dinikmati di netflix. Tapi ingat, tonton dulu seri TV nya sampai episode 24, baru lanjut ke movie ini. Semoga terhibur.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H