Mohon tunggu...
Muhamad Alfin Afrizal
Muhamad Alfin Afrizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - autophile.

menulis apa yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anime Sonny Boy Episode 2: Pulau yang Dihantui Api Biru

25 Juli 2021   19:15 Diperbarui: 26 Juli 2021   07:13 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anime Sonny Boy episode 2 telah tayang di iqiyi pada hari Kamis lalu. Melanjuti episode sebelumnya, dimana para murid terjebak di dunia hitam dan sekarang mereka berada di tengah-tengah laut. Bagi yang ingin menikmati animasinya, bisa langsung ke iqiyi. Bagaimana kelanjutannya? Berikut cerita dari episode 2 Sonny Boy.

Baca juga : "Sonny Boy", Anime Original Studio Madhouse Bikin Mikir

Adegan di episode 2 ini dimulai dengan Mizuho yang menatap pohon terbakar api biru. Kejadian itu tak sengaja dilihat oleh Nagara. Keesokan harinya, murid kulit coklat atau Rajdhani sedang menggali informasi dari radio. Nozomi menjatuhkan kepiting di hadapan Nagara yang sedang berbaring. Nagara terkejut dan terbangun dari baringnya. Ia melihat tangan Nozomi yang mengeluarkan darah.  

Tangannya dilukai oleh kepiting itu. Nozomi ikut berbaring berdekatan dengan Nagara. Seketika, datang seseorang dari langit dan membelah lautan. Nagara, Nozomi, dan Rajdhani menghampiri Asakaze yang baru tiba. Asakaze berpergian jauh, tetapi ia tidak menemukan apapun. Hanya lautan yang membentang tanpa batas. Sama seperti sekolah yang dipenuhi kegelapan, kini pulau itu dipenuhi dengan lautan tanpa batas. 

Di pulau itu terdapat sebuah istana. Seorang murid perempuan memasuki istana itu mencari Mizuho. Barang-barang berserakan dimana-mana. Mizuho mengamati murid itu yang sedang mencuri make up miliknya. 

Rajdhani memberikan informasi layaknya guru. Pantai itu dibuat layaknya kelas diisi oleh meja, bangku, dan papan tulis. Rajdhani tidak membahas penyelamatan, karena penerimaan belum pulih. Meski mereka masih bisa terhubung dengan internet, halamam web tidak dapat berubah dan tidak ada cara untuk mengirim pesan ke orang di dunia luar.

Rajdhani mengabarkan ada cara untuk mereka kembali. Mereka semua melihat ke arah Nagara. Rajdhani mengatakan, baru-baru itu, pintu ditemukan oleh Nagara. Pintu yang ditemukan Rajdhani di sekolah menghubungkan banyak dunia seperti di pulau itu. Tapi, semua dunia itu adalah ruang yang tak terbayangkan. Nagara seperti lega membuang napasnya. 

Pony kebingungan apa hubungannya dengan cara mereka kembali. Di pulau itu, barang yang rusak akan tetap rusak. Berbeda dengan di sekolah yang kembali menjadi keadaan semula. Rajdhani menyimpulkan, dunia di sekolah dan di pulau itu berbeda. Hoshi hanya terdiam mendengarkan ocehan Rajdhani. Sontak, Hoshi berdiri di hadapan Rajdhani. Hoshi menanyakan, apakah Rajdhani bermaksud untuk mencari tahu penyebabnya. 

Malam hari itu, murid yang mencuri make up milik Mizuho mencoba menyoret bibirnya. Seketika, lipstik itu terbakar api biru. Bukan hanya lipstik itu, tapi gubuk yang disinggahi juga ikut terbakar. Beberapa murid yang melihat api biru itu terdiam, begitu juga Nagara. Seorang murid lelaki memadamkan api itu dengan kemampuan yang ia miliki, yaitu menggunakan pasir.

Hoshi bertanya pada mereka yang mengetahui penyebabnya. Karena mereka belum tahu apapun tentang pulau itu, maka mereka belum tahu juga aturan yang ada. 

Keesokan harinya, Mizuho mengomentari kiriman foto di grup obrolan itu. Saat dirinya mengusap cincin di jarinya, terdengar bel berbunyi. Nagara menyampaikan pertanyaan dewan siswa tentang kebutuhan sehari-hari. Nagara mencoba menanyakan tentang Mizuho dengan api biru yang membakar pohon. Tapi Nagara menahannya. Saat Mizuho memberi makan ketiga kucingnya, salah satunya menghilang.

Nagara dan Hayato (murid yang mengenakan kacamata) sedang membuat gubuk. Terdengar suara bahagia dari murid yang sedang berselancar. Hayato mengeluh karena mengerjakan pekerjaan itu. Perkakas yang tergeletak di pasir, terbakar lagi oleh api biru. Hayato menganggap setan yang melakukannya. Nagara mengatakan, mungkin Mizuho tahu api biru itu. Nagara memberitahu Hayato bahwa dirinya pernah melihat Mizuho berdiri di depan pohon yang terbakar.

Tempat Rajdhani mengais informasi, kini terbakar oleh api biru. Nagara dan Hayato menghampirinya. Rajdhani menemukan konsol game yang tidak terbakar. Murid perempuan yang mencuri make up Mizuho menghampirinya dan tidak percaya itu perbuatan Mizuho. Hayato membeberkan informasi tentang Mizuho memiliki kemampuan api biru itu pada murid pencuri make up. Nagara yang mencoba menjelaskan, selalu dipotong oleh Hayato dan gadis pencuri itu. Tanpa berpikir panjang, murid pencuri itu langsung berlari dan menyebarluaskan informasi itu.

Pony sedang membaca papan pesan, tiba-tiba dikejutkan oleh Hoshi. Hoshi memberikan kertas yang berisi informasi pribadi dari mereka yang berada di papan pesan. Hoshi sudah menemukannya dan diperlihatkan kertas di tangannya pada Pony Mizuho Koyama. 

Mizuho berada di perpustakaan dengan gawainya. Ia yang sedang mencari informasi, dikejutkan dengan seorang murid di sebelahnya. Murid lelaki itu mempunyai cincin yang sama seperti Mizuho. Selepas itu, Mizuho kembali mencari Tora di pulau itu. Dirinya membawa salah satu kucing di tote bag-nya. Alurnya sedikit aneh, Mizuho yang tadinya di hutan, kini keluar dari salah satu ruangan.

Saat Mizuho keluar dari ruangan, dirinya dipergoki oleh Pony dan Hoshi. Pony menuduh Mizuho yang telah menyebarkan informasi buruk tentang dirinya. Mizuho yang tak tahu, diperlihatkan kertas sebagai buktinya. Pony memerintahkan untuk menghapus pesan itu. Tapi dengan sombong, Mizuho menolaknya. Apa yang ditulis Mizuho adalah fakta.

Hoshi ikut bergabung dalam pembicaraan itu. Hoshi mengatakan, Mizuho menggunakan jaringan nirkabel di ruang data untuk memfitnah murid dari kelas yang sama. Mizuho mematahkan kalimatnya karena tidak ada hubungannya dengan guru. 

Hoshi mengatakan, guru tetap bertanggung jawab. Hoshi menyuruh Mizuho untuk meminta maaf pada Pony. Kata maaf terucap, tapi sengaja tak didengar oleh Pony. Dengan suara yang lantang, Mizuho menyatakan dirinya tidak salah dan seharusnya, Pony lah yang meminta maaf pada semuanya.

Para murid menyiapkan suatu lubang yang berisi beberapa alat berenang. Mereka membicarakan tentang Mizuho yang memiliki kemampuan api biru. Senja itu, Nagara berbaring menatap gawainya di ruang kelas. Terdengar suara yang membuat dirinya mencari tahu, burung yang tergeletak.

Nozomi menghampiri Nagara dan menolong burung itu. Ia meletakkan di atas meja. Nozomi menceritakan hari di mana mereka hanyut. Saat itu, ada burung yang tergeletak tak berdaya. Nagara memperhatikan burung itu, tapi tak menolongnya. Mereka berdua berbincang perihal itu.

Mizuho kembali ke istana dengan keadaan yang kotor. Pintu masuknya dihadang oleh Hoshi dan teman-temannya. Hoshi menanyakan, apakah Mizuho pelaku kebakaran. Mizuho tak menghiraukannya dan berjalan dengan santai melewati mereka. Satu kalimat yang Hoshi katakan membuat Mizuho berbalik melihat mereka.

Hoshi memberitahu bahwa dirinya ingin memberi kesempatan untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari semua orang. Hoshi tidak ingin Mizuho menjadi seperti Cap. Mizuho mendorong Hoshi dan mengatakan dirinya sudah muak dengan konspirasi Hoshi. Terbayang api biru yang membakar seisi pulau. 

Di tepi pantai, Nozomi menghampiri Rajdhani. Di meja itu, terdapat barang-barang berbentuk kubus berisi sesuatu. Nozomi mengambil konsol game. Konsol game itu Rajdhani dapatkan dengan menukar mainan yang ia buat pada Mizuho. Rajdhani memberitahu tentang perbedaan benda yang terbakar dan yang tidak terbakar, yaitu barang yang ditukar.

Rajdhani  memberikan satu barang yang isinya aneh. Dirinya menyiapkan air untuk jaga-jaga akan ada api biru. Nozomi memukul kubus itu dan dirinya berubah. Nozomi menjadi memiliki dua telinga di atas kepalanya serta ekor. Sesaat, api biru itu membakar kubus dan perubahan wujud Nozomi.

Rajdhani memberitahukan bahwa api itu tidak akan menyebabkan luka serius, hanya akan merasa panas. Dan itu tak terbatas pada barang yang disediakan oleh Mizuho. Mainan itu dibuat dengan kemampuannya. Mendengar penjelasan itu, Nozomi beropini bahwa Mizuho bukan pelakunya. Mereka berdua berpikiran itu adalah aturan dunia yang mereka singgahi.

Mizuho di kamarnya masih mencari keberadaan Tora. Ia kesal pada Hoshi yang tak tahu apa-apa. Tiba-tiba, beberapa kaca pecah akibat lemparan batu. Dua murid berlari setelah melakukan itu. Kepala Mizuho mengeluarkan darah. Lalu, ia mengingat perkataan Hoshi untuk meminta maaf pada mereka dan bekerja sama untuk mengatasi kesulitan yang mereka alami. Terlihat, istana itu terbakar api biru, kecuali kucing coklat. 

Uang berjatuhan dari langit membuat Hoshi dan temannya terkejut. Bukan hanya mereka, murid lain juga melihat kejadian itu dan memungut uang itu. Semua uang itu memang nyata, tapi semua uang itu terbakar api biru.

Murid pencuri protes pada Rajdhani untuk menghukum Mizuho. Rajdhani membantahnya karena itu adalah aturan pulau. Rajdhani memberitahukan padanya bahwa selama membayar harganya, tidak akan terbakar. Nagara menghampiri Nozomi sambil menggendong kucing milik Mizuho, Taro.

Nozomi mengejeknya, seperti kejadian sebelumnya, Nagara selalu mengabaikan hewan yang lemah tak berdaya. Nagara merasa bersalah karena membuat Mizuho dicurigai. Nozomi pun mengajak Nagara pergi ke tempat Mizuho. 

Saat Mizuho menghadap pada pohon yang terbakar api biru, terlihat mata tak berbadan. Nagara dan Nozomi menghampiri dirinya yang termenung. Nagara meminta maaf pada Mizuho. 

Kucing di tote bag Mizuho mengeong. Perut Nagara sedikit ke depan dan bergerak-gerak. Kucing yang disembunyikan Nagara mengeong membuat Mizuho berlari menghampirinya. 

Mizuho bersyukur karena kucingnya kembali. Nozomi menanyakan sampai kapan Mizuho akan menyembunyikan semuanya. Mizuho tahu semuanya bukan ulah dirinya. Dirinya tidak melakukan apa-apa. Mereka terdiam.

Asakaze membawa Rajdhani terbang bersamanya. Beberapa murid berjalan kaki. Hoshi melihat ke arah mereka bertiga. Beberapa pohon terbakar api biru itu, layaknya pulau yang terbakar. Tiba-tiba, matahari terbit yang mengejutkan mereka bertiga. Dari langit, Asakaze dan Rajdhani melihat pulau itu kembali ke keadaan semula.

Pagi hari itu, mereka melakukan rapat di kelas yang mereka buat. Mizuho memberitahu semuanya bahwa bukan salahnya semua barang terbakar. Tapi, dirinya lah yang membuat uang jatuh dari langit dan membakar pulau. 

Nagara yang berada di sampingnya terkejut, begitupun yang lainnya. Mizuho meminta maaf pada mereka akibat membakar pulau.

Rajdhani menghampiri Hayaka dan mengambil kacamatanya. Dirinya memakai kacamata itu dan terbakar. Kemungkinannya karena mendapatkan sesuatu tanpa membayar. Pada hari itu, Rajdhani menerbitkan aplikasi untuk dunia itu.

 Hyo-Ryu-Coin. Itu adalah sistem untuk berdagang melalui uang elektronik. Dengan adanya itu, aturan pulau tidak akan terlewatkan. Setelah diterbitkannya aplikasi itu, murid-murid mulai belanja di toko Mizuho dengan aplikasi itu. 

Nagara yang sedang berbaring dihampiri oleh Mizuho. Mizuho memberikannya topi sebagai ucapan terima kasihnya. Nagara takut akan terbakar dan menanyakan harganya. Barang itu digratiskan Mizuho. Di sisi lain, Rajdhani, Asakaze, dan Nozomi sedang berbincang. 

Nozomi memberitahukan pada mereka bahwa dirinya bisa melihat pintu keluar. Dulu (di episode 1), dirinya hampir meraih pintu keluar. Sekarang, pintu itu sedikit menjauh. Nozomi memberitahukan pada mereka berdua bahwa kemampuan dirinya adalah kompas.

Begitulah episode 2 dari anime Sonny Boy. Kasus api biru sudah diselesaikan, tapi kemunculan mata itu masih tanda tanya. Entah kasus apalagi yang akan disajikan di episode selanjutnya. Tunggu minggu depan untuk episode 3. Semoga terhibur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun